Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Penguatan 3T Jangan Gagal karena Lab PCR Kurang

Insi Nantika Jelita
28/7/2021 21:54
Penguatan 3T Jangan Gagal karena Lab PCR Kurang
Tenaga kesehatan melakukan tes PCR kepada suspek Covid-19(Antara/Adwit B Pramono)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, meminta agar upaya 3T (testing, tracing dan treatment) tidak mengendur. 

Hal ini diungkapkannya dalam rapat koordinasi (rakor) daring bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan para ahli epidemologi dari sejumlah universitas pada Rabu (28/7).

Untuk mendukung upaya ini, Luhut menekankan agar keberadaan laboratorium untuk tes PCR cukup dan tidak hanya ada pada ibukota provinsi saja, namun terdapat pula pada kabupaten/kota. 

“Coba dicek dulu untuk lab PCR ini supaya jangan sampai 3T ini gagal hanya karena lab PCRnya tidak cukup,” ucapnya dalam keterangan saat memimpin rakor tersebut. 

Dengan adanya Lab PCR pada level kabupaten/kota, menurut Luhut, dapat melengkapi kebutuhan rumah sakit di daerah. 

Baca juga : Ini Manfaat Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Di sisi lainnya, pemerintah daerah melalui dinas kesehatan wilayah untuk mengevaluasi pelaksanaan testing di puskesmas.

"Karena PCR di puskesmas itu banyak juga memberikan pelayanan kepada yang terkonfirmasi. Sementara untuk pembukaan lab PCR untuk kabupaten/kota akan coba kita lakukan untuk wilayah Jawa-Bali dahulu,” jelas Wamenkes Dante Saksono. 

Terkait dengan pelaksanaan testing, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa mayoritas kasus kematian terjadi pada pasien yang belum vaksin dan umumnya masih di IGD dengan saturasi yang rendah. 

“Pasien datang dengan saturasi rendah, kemudian meninggal. Itu sudah dipastikan datangnya telat," sebutnya.

Pada kesempatan itu juga, Budi mengingatkan kepada Menko Luhut bahwa angka positif covid-19 kemungkinan akan naik setelah upaya 3T digalakkan. Namun demikian, Menkes menyatakan bahwa hal tersebut justru akan mempermudah proses penanganan pasien sejak dini dan mengurangi potensi penularan virus. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya