Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
LEBIH dari 350 ribu anak Indonesia terpapar covid-19. Akses pendidikan terputus, kemiskinan dan kelaparan harus mereka hadapi. Kepada pemerintah, CEO Save the Children di Indonesia, Selina Pata Sumbung mengatakan, penanganan pandemi ke depan harus lebih berpihak pada anak.
“Dengan jumlah kasus positif yang terus bertambah termasuk pada anak - anak, ini sebuah peringatan bagi semua pihak, dimana kita perlu menempatkan pemenuhan hak anak menjadi prioritas utama karena anak – anak adalah masa depan akan tetapi mereka juga kelompok yang paling berisiko dan merasakan dampak dari Pandemi ini," kata Selina, dalam pernyataannya terkait Hari Anak Nasional yang diperingati hari ini, 23 Juli 2021.
Merujuk data Satgas Penanganan Covid-19 pada 16 Juli 2021, sebanyak 12,8% atau 351.336 kasus positif covid-19 terjadi pada usia anak 0 – 18 tahun dimana 777 anak di antarnya telah meninggal dunia.
Adapun, prosentase angka kematian tertinggi berada pada kelompok usia 0 – 2 tahun, diikuti kelompok usia 16 – 18 tahun dan usia 3 – 6 tahun. Bahkan 5 provinsi dengan jumlah kasus tertinggi tersebut diantaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Selina menyampaikan, Survei global Save the Children pada tahun 2020 di 46 Negara termasuk Indonesia menunjukan secara nyata dampak pandemi yang tersembunyi dan dirasakan langsung oleh anak diantaranya adalah anak–anak lebih banyak mengalami kekerasan domestik dan menghadapi risiko kekerasan tiga kali lipat dari sebelum pandemi.
Selain itu potret kemiskinan anak juga meningkat tercatat sebanyak 56% responden orangtua menyatakan bahwa mereka seringkali meminjam uang karena kehilangan pekerjaan, dan 65% anak mengkonsumsi makanan lebih sedikit karena keterbatasan ekonomi.
"Pada Sektor pendidikan, sebanyak 91% keluarga dengan status minoritas tidak yakin anaknya dapat kembali bersekolah, tantangan dalam sektor pendidikan juga sangat besar mulai dari akses, kualitas dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas pada lingkungan yang aman," sebutnya.
Karena itulah, sebut Selina, upaya pemenuhan hak – hak anak perlu menjadi prioritas dalam proses pembanguan terutama penanganan pandemi covid-19 ke depan yang harus lebih berpihak pada Anak. Pasalnya, keterlibatan anak dan orang muda dalam proses pembangunan dan penanganan pandemi menjadi sangat penting untuk memastikan program dapat tepat sasaran dan menjawab kebutuhan anak.
Untuk menghindari kebijakan yang tidak tepat sasaran, salah satu wakil anak Indonesia, Sindy, 16, mengatakan, pemerintah perlu tahu betul sebenarnya apa yang anak – anak harapkan dan butuhkan.
"Anak harus diberi ruang yang aman agar dapat menyampaikan ide, gagasan serta fakta yang paling dekat dengan anak agar setiap program dapat tepat sasaran," sebut anggota Dewan Penasihat Anak & Orang Muda/Children & Youth Advisory Network (CYAN) Save the Children di Indonesia itu.
Dalam memperingati Hari Anak Nasional, Save the Children di Indonesia sendiri akan menyelenggarakan learning event dengan tema Pekan Berpihak Pada Anak – Inovasi Program dan Kemitraan Strategis di tengah Pandemi pada 27–29 Juli 2021.
Acara ini bertujuan untuk menyampaikan capaian dan tantangan program pemenuhan hak anak kepada publik serta menggandeng seluruh pihak untuk dapat memprioritaskan program pemenuhan hak anak dalam sektor masing – masing. (H-2)
MARI kita mulai dengan pertanyaan apakah mungkin ada sekolah rakyat tanpa rakyat yang menjadi subjek?
BEBERAPA waktu lalu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa rata-rata IQ anak-anak di Indonesia masih rendah atau berada di angka 78.
Riset ini mengungkap perbedaan mencolok dalam cara Gen X dan Millennial mengelola pendidikan, kesejahteraan emosional, pengeluaran, dan waktu bersama keluarga.
Generasi alpha adalah anak-anak yang lahir dan tumbuh sudah dengan teknologi yang luar biasa. Apalagi generasi beta ke depan.
Materi literasi keuangan ini meliputi perkenalan tentang industri jasa keuangan, fungsi dan tugas lembaga keuangan.
Lestari mendorong penguatan sistem pendidikan nasional secara menyeluruh, sehingga tercipta ekosistem pendidikan yang sehat bagi semua pihak terkait.
HARI Anak Nasional 2025 menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian dan perlindungan pada semua anak di Indonesia. Termasuk anak-anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).
Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini memiliki semangat agar anak dapat menatap masa depan yang lebih baik.
Ketua Umum LPAI, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, memberikan apresiasi kepada Menteri Imipas) Agus Andrianto atas perhatian khususnya terhadap anak di LPKA
DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut menyuarakan komitmen bersama untuk pemerataan akses kesehatan pada anak.
DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional 2925, Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menilai upaya perlindungan anak penuh tantangan terutama isu konsistensi penegakan hukum.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved