Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

LDII: Ibadah Kurban Gerakkan Ekonomi Rakyat

Mediaindonesia.com
22/7/2021 13:25
LDII: Ibadah Kurban Gerakkan Ekonomi Rakyat
Relawan LDII Semarang membagikan daging kurban pada warga yang menjalani isoman.(dok.LDII)

IBADAH kurban yang dijalankan umat Islam mampu memutar ekonomi para peternak dan pelaku UMKM. Dimana selama pandemi covid-19 terimbas oleh penurunan daya beli masyarakat.

"Menyelenggarakan kurban saat pandemi covid-19 menciptakan multiplier effects di kalangan peternak. Sementara, masyarakat bisa meningkatkan imun dengan protein hewani dari pembagian daging kurban," ujar Ketua DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam keterangannya, Kamis (22/7).

Namun, ia juga mengimbau umat Islam agar berkurban dengan wawasan lingkungan. Hal ini penting setelah penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha, 20 Juli, lalu tetap mengutamakan kebersihan di area-area yang digunakan untuk penyembelihan terutama di lingkungan-lingkungan masjid.
 
"Wawasan lingkungan di sini, kita sebagai umat Islam harus peka pada lingkungan. Mengubah kebiasaan berkurban, agar tetap patuh protokol kesehatan serta menjaga kebersihan dari sisa-sisa pemotongan hewan kurban,” kata KH Chriswanto Santoso

Ketua DPP LDII bidang Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) Teddy Suratmadji menambahkan pihaknya berterima kasih kepada warganya yang melaksanakan salat Idul Adha di rumah masing-masing terutama di wilayah DKI Jakarta berkategori merah hingga hitam, guna mematuhi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta surat edaran Kementerian Agama.

Apalagi, ia mengakui, Departemen PKD menyusun naskah khotbah standar, yang bisa dibaca oleh kepala keluarga saat salat Idul Adha di rumah. Naskah tersebut untuk memudahkan kepala keluarga atau yang jadi imam salat di rumah.

Melihat kondisi PPKM dan arahan Ketua Umum DPP LDII, menurut Teddy Suratmadji pihaknya juga meniadakan tebar kurban. "Biasanya ada ratusan motor yang membagikan daging kurban hingga pelosok-pelosok di Jakarta dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Gantinya, para petugas mengantar daging ke rumah-rumah tanpa berkumpul di DPP LDII, dan meniadakan kupon agar tak menimbulkan antrean,” ujarnya.

Selain itu, DPP LDII juga memotongkan hewan kurban dari para tokoh masyarakat dan agama, yang kemudian dibagikan kepada masyarakat. Bahkan, ada anggota DPR RI yang mengirimkan sapi ke DPP LDII, yang kemudian disembelih dan dibagikan kepada warga di sekitar kantor DPP LDII.

"Kurban berwawasan lingkungan ini penting, kami tetap memperhatikan kondisi namun tak meninggalkan esensi berkurban, yakni ketakwaan kepada Allah dan berbagi," ujarnya.

Kurban Berwawasan Lingkungan

Secara terpisah, Ketua DPP LDII Sudarsono mengatakan, pada 2021 ini menerapkan Pengelolaan Qurban Peduli Lingkungan (PQPL) yang terbagi dalam tiga sisi. Pertama, penerapan protokol kesehatan terutama karena kondisi darurat, akibat peningkatan kasus positif Covid-19 yang luar biasa. Kedua, menitikberatkan pada ekonomi. Dalam pandangannya, kondisi lingkungan yang masih dalam situasi pandemi mempunyai dampak ekonomi berat bagi sebagian masyarakat.

"Dengan demikian pengelolaan kurban harus betul-betul memberikan manfaat bagi masyarakat, yang secara ekonomi terdampak pandemi covid-19," papar Sudarsono yang juga Guru Besar IPB itu.

Ketiga, sisi lingkungan hidup. Dimana pengelolaan kurban dengan mengedepankan meminimalkan pencemaran lingkungan. "Penyembelihan dikelola sedemikian rupa sehingga tidak sampai mencemari lingkungan akibat darah, isi perut dan kotoran hewan kurban," tutupnya.

Sebab, limbah dari penyembelihan hewan kurban bila tak dikelola dengan baik, akan berdampak negatif pada lingkungan hidup manusia. Apalagi pada kondisi pandemi, menjaga kesehatan sangat penting, agar virus tak memiliki celah menginfeksi tubuh dan pandemi Covid 19 dapat segera berakhir.

Data yang dihimpun oleh DPP LDII pada 20 Juli 2021, jumlah kurban yang disembelih warga LDII di seluruh Indonesia mencapai 33.908 ternak yang terdiri dari sapi 20.473 ekor dan kambing 13.435 ekor. Tahun 2021 ini menurun karena terimbas pandemi, dibandingkan pada 2020, jumlah kurban mencapai 39.424 ekor dengan rincian 20.848 sapi, 18.556 kambing, dan 20 kerbau. (OL-13)

Baca Juga: Bulog Sikka Belum Bagikan Bansos dari Kemensos ke 26.923 KPM



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya