Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Luhut: Keputusan PPKM Melibatkan Banyak Pihak

M. Iqbal Al Machmudi
20/7/2021 10:44
Luhut: Keputusan PPKM Melibatkan Banyak Pihak
Prajurit TNI berjaga di Pos penyekatan menuju Jembatan Suramadu di Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/7/2021).(ANTARA/MOCH ASIM)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa proses pengambilan keputusan dan perencaan dalam penanganan pandemi covid-19 dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat selalu melibatkan banyak pihak atau stakeholder yang ahli di bidangnya masing-masing. Tak terkecuali para akademisi dari berbagai kampus daerah di Indonesia.

“Ini semua, kami mendengarkan banyak orang. Kami mendengarkan guru besar FK UI, asosiasi profesi kedokteran, Universitas Airlangga, UGM, dan lainnya,“ kata Luhut dalam keterangannya, Selasa (20/7).

Baca jugaLuhut Minta Penyaluran Obat dan Bansos Tepat Sasaran

Luhut menegaskan bahwa dalam situasi saat ini, ada beberapa hal yang secara garis besar yang perlu diketahui dan dipahami oleh publik. Pertama ialah terkait dengan penanganan di hulu, yakni diperlukannya dukungan masyarakat, dan hal ini menjadi  kunci.

"Yaitu bagaimana mereka bisa patuh pada protokol kesehatan. Saya tidak minta 100 persen, kalau 60 persen saja sudah luar biasa," jelasnya.

Aspek kedua yakni terkait dengan kebutuhan serta pemenuhan oksigen, obat, Tenaga kesehatan (Nakes), tempat tidur, serta vaksinasi. Aspek lainnya ialah pengetahuan tentang jenis virus delta atau Covid-19. Ia memandang sisi kebutuhan oksigen hingga vaksinasi hingga saat ini masih dapat dikendalikan dengan baik.

"Di tengah ini relatif bisa kita kendalikan. Masalah rumah sakit atau tempat tidur sekarang kita bangun, Jakarta aja 3.500 atau lebih dan seluruh kota-kota besar sekarang kita bangun tempat-tempat karantina dan pengobatan-pengobatan di ICU," ujarnya.

Namun demikian, mengenai obat , dia mengakui bahwa dalam sebulan ini stoknya sedikit terkendala. Pasalnya, Biofarma hanya mampu  memproduksi atau memenuhi 22 juta dosis dalam 1 bulan. Tetapi mulai bulan depan sudah bisa sampai 30-50 juta satu bulan.

Di atas itu semua, Luhut menyadari betul betapa pentingnya upaya penanganan yang optimal dilakukan di hulu. Sehingga upaya-upaya berikut atau terusnya dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Baca juga: Jokowi Minta Kepala Daerah Percepat Realisasi Bansos

"Ini sangat penting, di tengah ini kita bisa manage (atur). Sekarang sudah ada varian delta, sudah ada varian baru, jadi kita siap-siap menghadapi dinamika ini," tambahnya.

Dirinya mengungkapkan pihaknya sengaja membuat forum diskusi virtual ini dengan mengajak relawan Covid-19, tokoh publik, dan pihak lainnya untuk memberikan masukan serta saran yang solutif guna berkontribusi menangani pandemi Covid-19 yang saat ini melanda.

Di sisi lain, Luhut menekankan bahwa pemerintah akan terus berupaya semaksimal mungkin memberikan yang terbaik dalam penanggulangan pendemi ini. Ia juga beharap semua pihak mau ikut serta dan  membantu pemerintah serta mengajak masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan.

“Percayalah kita bikin yang terbaik, kita bisa lakukan. Pasti ada kurangnya tapi dengan masukan teman-teman sekalian saya sangat apresiasi sekali," pungkasnya.(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya