Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemberian Booster untuk Nakes Tunggu Koordinasi dengan Dinkes

 Atalya Puspa
18/7/2021 13:09
Pemberian Booster untuk Nakes Tunggu Koordinasi dengan Dinkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr.Siti Nadia Tarmizi.(Antara)

JURU Bicara Vaksinasi Covid-19 dr.Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, saat ini penyuntikan vaksin booster untuk tenaga kesehatan menggunakan vaksin moderna belum dimulai secara masif. Ia mengungkapkan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan persiapan pelaksanaan

"Saat ini masih proses koordinasi dengan dinas kesehatan," kata Nadia saat dihubungi, Minggu (18/7).

Selain melakukan koordinasi, pihaknya juga tengah melakukan distribusi vaksin ke daerah-daerah. Nadia mengungkapkan, diharapkan dalam waktu dekat pemberian booster ke tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia dapat berlangsung.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah memulai penyuntikan vaksin booster untuk tenaga kesehatan dengan menggunakan vaksin Moderna. Vaksinasi pertama dilakukan terhadap tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Jumat (16/7).

Sebanyak 50 Guru Besar FKUI dan sejumlah dokter mendapatkan vaksinasi di RS tersebut. Pelaksanaan vaksinasi ini ditinjau langsung oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono.

Budi mengatakan yang divaksinasi pertama kali ini adalah para senior Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dengan demikian, hal tersebut diharapkan dapat diikuti oleh tenaga kesehatan lainnya tanpa ragu.

“Harapan kami kalau para senior ini yakin untuk bisa menerima vaksin booster atau vaksin yang ketiga dengan Moderna ini, seharusnya para juniornya, murid-muridnya juga bisa mengikuti (divaksinasi) dengan segera. Jadi harapan saya segera para Nakes ini diberikan booster yang ketiga untuk bisa melindungi mereka sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih tenang,” katanya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di RSCM.

Selanjutnya, vaksinasi bagi tenaga kesehatan lainnya dapat segera dilakukan. Menkes menilai pelaksanaan vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan ini akan lebih mudah mengingat tempat kerja mereka ada di fasilitas layanan kesehatan.

“Kebetulan Nakes itu kan kerjanya di fasilitas kesehatan jadi relatif harusnya jauh lebih mudah. Saya lihat (vaksinasi) kemarin itu sekitar 7 minggu atau 8 minggu sudah bisa selesai 1,5 juta, saya harapkan kali ini bisa lebih cepat selesai karena kan hanya satu kali suntik,” katanya.

Prof. Aman Pulungan, salah satu Guru Besar FKUI yang selesai divaksinasi booster mengaku tidak merasakan efek apapun. Ia meyakini vaksinasi booster dengan vaksin moderna ini dapat meningkatkan kekebalan imunitas tubuh.

"Saya sangat yakin dengan vaksin Moderna, (vaksinasi) yang pertama dan kedua itu dengan Sinovac platformnya inactivated virus, kalau ini pakai Moderna dengan platform berbeda. Jadi saya rasa ini yang paling baik," ucap Prof. Aman.

Vaksin Moderna menggunakan platform RNA-1273 yang berisi gen pengkode protein antigen milik virus korona jenis baru bernama Spike.

Ia mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan untuk segera divaksinasi ketiga, apalagi untuk virus varian Delta ini dibutuhkan imunitas kuat, terutama saat menghadapi pasien positif Covid-19 secara langsung.

“Karena kita ini frontliner untuk Nakes jadi kita tentu harusnya lebih terlindungi karena langsung berhadapan dengan pasien positif Covid-19. Jadi kalau saya sarankan seluruh Nakes jangan ragu-ragu sesegera mungkin kalau ada kesempatan untuk dapat diimunisasi yang ketiga,” katanya. (Ata/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya