Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pandemi Dikhawatirkan Ancam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Mediaindonesia.com
15/7/2021 18:00
Pandemi Dikhawatirkan Ancam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
Ilustrasi, merdeka belajar(Dok.SGU)

SUDAH lebih dari satu tahun, pandemi covid-19 belum juga berakhir. Bahkan saat ini jumlah orang yang terpapar virus di Indonesia semakin meningkat. Berbagai upaya penanggulangan pun terus dilakukan untuk meredam penyebaran virus, mulai dari kebijakan pembatasan sosial berskala kecil hingga besar yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

Berbagai kebijakan itulah yang kemudian membawa banyak perubahan di berbagai sektor, tanpa terkecuali pendidikan. Mulai dari perubahan sistem kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring, serta peniadaan aktivitas yang menunjang pembelajaran demi meredam jumlah penyebaran covid-19.

Baca juga: Nasihat Herbert Feith dan Merdeka Belajar

Kebijakan itu pula yang kemudian membawa tantangan bagi para siswa. Bahkan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang biasa dikenal dengan UNESCO menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu kegiatan sekolah mereka dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan.

Tantangan itu karena kurangnya kesiapan institusi pendidikan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan berbagai kebijakan baru di masa pandemi. Banyak pula dari sekolah yang memiliki keterbatasan untuk menunjang program pembelajaran daring, baik itu kurang perangkat maupun tidak meratanya kualitas pendidikan.

Salah satu program yang terancam terhambat karena adanya pandemi covid-19 adalah program merdeka belajar-kampus merdeka. Program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 2020 itu memiliki beragam program kerja mulai dari Kampus Mengajar, Magang, Studi Independen, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Indonesian International Student Mobility Awards, KKN Tematik, Proyek Kemanusiaan, Riset atau Penelitian, hingga Wirausaha.

Sayangnya keberlangsungan program ini di masa pandemi harus terancam, karena adanya berbagai keterbatasan.

Untuk menjawab berbagai pertanyaan dan kekhawatiran tersebut, Swiss German University mengadakan online media gathering yang dihadiri narasumber dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Mereka adalah Firman Hidayat SS, MS.i. selaku Sub Koordinator Kerja Sama Ditjen Dikti Kemendikbud-ristek Republik Indonesia, ada pula Dr. Irvan S. Kartawiria, S.T., M.Sc Wakil Rektor Bidang Akademik Swiss German University yang akan secara langsung berbicara mengenai fakta yang terjadi dilapangan saat ini terkait implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka saat ini.

Tidak hanya itu acara ini juga mengundang para mahasiswa yang telah dan sedang melaksanakan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di tengah pandemi covid-19, agar dapat memberikan testimoni mereka terkait program belajar saat ini. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya