Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lembaga Persepi Berharap Penelitian Ilmiah Pandemi Lebih Banyak Dilakukan

Eni Kartinah
14/7/2021 11:15
Lembaga Persepi Berharap Penelitian Ilmiah Pandemi Lebih Banyak Dilakukan
Pasien Covid-19 dibawa petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

PERHIMPUNAN Survei Opini Publik (Persepi), mengapresiasi survei yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dan berharap kalau survei-survei ilmiah sejenis bisa dilakukan di daerah-daerah lain selain Jakarta.

Hal itu disampaikan Anggota Dewan Etik Persepi, Prof dr Asep Saefudin, dalam diskusi virtual yang digelar Persepi tentang, Metode dan Hasil Penelitian Pravelensi Antibodi Positif SARS CoV-2 di DKI Jakarta yang dilakukan FKM UI

Dalam diskusi tersebut, Iwan Ariawan, Pandu Riono, dan Muhammad N Farid dari FKM UI memaparkan, metodologi yang digunakan dan hasil survei mereka.

Dalam penelitian yang diterima Rabu (14/7), FKM-UI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia.

Metode survei yang digunakan adalah sampling stratified multistage sampling design, dengan jumlah sampel 4.919 atau 98,4% dari target sampel 5.000 penduduk usia 1 tahun atau lebih.

Sampel tersebar di 100 kelurahan di enam wilayah administrasi DKI Jakarta pada 15 sampai 31 Maret 2021. Untuk mendeteksi sampel pernah terdampak atau tidak, tim FKM UI mendeteksi antibodi SARS CoV-2 menggunakan tes tetracore-luminex.

Hasil temuannya mengejutkan di mana disebutkan hampir separuh warga DKI Jakarta pernah terpapar Corona.

Dalam penelitian ini, FKM-UI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia. Metode survei yang digunakan adalah sampling stratified multistage sampling design, dengan jumlah sampel 4.919 atau 98,4% dari target sampel 5.000 penduduk usia 1 tahun atau lebih.

Sampel tersebar di 100 kelurahan di enam wilayah administrasi DKI Jakarta pada 15 sampai 31 Maret 2021. Untuk mendeteksi sampel pernah terdampak atau tidak, tim FKM UI mendeteksi antibodi SARS CoV-2 menggunakan tes tetracore-luminex.

Hasilnya, "Separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi Covid-19 atau 44,5%, dengan jenis kelamin perempuan lebih tinggi," kata Epidemuilog FKM UI Pandu Rion

Jumlah sample yang terpapar, laki-laki sebanyak 41,0% dan perempuan 47,9%. Infeksi hampir merata di setiap kelompok umur penduduk, terbanyak pada umur 30-40 tahun.

Pandu menjelaskan jumlah infeksi tertinggi terdapat di Jakarta Pusat dengan jumlah 53,7%. Sedangkan terendah terdapat di Kepulauan Seribu dengan 39,3%.

"Tertinggi di Jakarta Pusat 53,7%, terendah di Kepulauan Seribu 39,3%," tuturnya.

Berikut hasil survei FKM UI soal penduduk Jakarta yang pernah terinfeksi Covid-19: Jakarta Pusat 53,7%, Jakarta Barat 45,4%, Jakarta Utara 44,5%, Jakarta Selatan 44,4%, Jakarta Timur 40,0%, dan Kepulauan Seribu 39,3%.

Mengenai perbedaan data antara data pemerintah dan hasil survei, menurut Asep Saefudin, adalah hal yang wajar dan tidak perlu dipertentangkan, justru harus saling mendukung. Karena data pemerintah diambil dari test yang dilakukan, tidak diacak untuk mewakili populasi. (Nik/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya