Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 12 -13 Juli 2021.
Terdapat sirkulasi udara di Samudra Hindia barat Kep. Mentawai. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 5 - 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kep. Nias - Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Sumatra Barat, perairan Yos Sudarso - Merauke, dan Laut Arafuru," kata Deputi bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangannya Senin (12/7).
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Karimata bagian selatan, perairan selatan Kalimantan, perairan utara Jawa - Kep. Kangean, Laut Jawa, Laut Bali dan Laut Sumbawa, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, perairan Kep. Selayar - Kep. Sabalana, Laut Flores dan Selat Ombai, perairan Baubau - Kep. Wakatobi, perairan Manui - Kendari.
Perairan selatan Kepulauan Banggai, Teluk Tolo, perairan timur dan selatan Kep. Sula, perairan selatan P. Buru - P. Seram, Laut Seram bagian barat, Laut Banda, perairan Kep. Sermata - Kep. Babar, perairan utara dan timur Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kei - Kep. Aru, perairan Jayapura - Sarmi, Samudra Pasifik utara Jayapura.
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya diantaranya adalah Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan timur P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa - Sumbawa.
Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumba - P. Sawu, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, perairan selatan Kupang - P. Rotte, Samudra Hindia selatan Sumbawa - P. Rotte, perairan selatan Kep. Tanimbar, Laut Arafuru.
Lalu gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Aceh - Bengkulu, Samudra Hindia selatan Jawa - Lombok.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.
Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter). "Untuk itu dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (H-1)
Sistem peringatan dini gempa bumi memanfaatkan jaringan sensor seismik untuk mendeteksi gelombang primer (P)—gelombang cepat yang muncul pertama kali saat gempa terjadi.
BMKG membuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) yang resmi beroperasi sejak 11 November 2008.
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi.
Selain gempa dan tsunami, layanan distribusi informasi peringatan dini berbasis televisi digital tersebut juga memungkinkan untuk bencana, seperti kebakaran hutan, aktivitas vulkanik.
ADANYA potensi gempa dan tsunami megathrust membuat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diminta agar merawat sistem peringatan dini di daerah.
OMC merupakan bentuk mitigasi proaktif dan antisipasi dari pemerintah daerah. Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG terdapat potensi peningkatan curah hujan di pertengahan Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 19 Agustus 2025. Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi mengalami cuaca ekstrem.
Masyarakat DKI Jakarta diimbau untuk waspada dengan cuaca pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 18 Agustus 2025.
Bibit siklon Tropis 91W terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan minimum 1003 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut dan berpotensi
Minggu 17 Agustus 2025 pukul 05.38.52 WIB wilayah Poso dan sekitarnya, Sulawesi Tengah diguncang gempa tektonik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved