Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sembuh dari Covid-19, Pulihkan Fisik dengan Olahraga Ringan dan Latihan Pernafasan

Atalya Puspa
07/7/2021 13:05
Sembuh dari Covid-19, Pulihkan Fisik dengan Olahraga Ringan dan Latihan Pernafasan
Senam fit covid-19(Youtube Rumah Sakit Universitas Indonesia)

MINIMNYA mobilitas selama dirawat di rumah sakit ataupun isolasi mandiri berdampak pada kebugaran fisik penyintas covid-19. Diperlukan serangkaian terapi agar penyintas covid-19 mampu mengoptimalkan tubuhnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti sedia kala.

Hal itu diutarakan oleh dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Rumah Sakit Universitas Indonesia Teresia Fransiska Uliana Tambunan dalam webinar RSUI bertajuk Rehabilitasi Medik Pascacovid pada 2 Juli 2021 lalu.

Ia mengungkapkan, pasien covid-19 yang menjalani perawatan umumnya akan mengalami deconditioning syndrome, pengecilan otot, dan timbul luka di daerah tertentu.

Hal itu disebabkan karena minimnya mobilitas yang dilakukan pasien selama masa perawatan. Untuk itu, dibutuhkan rehabilitasi medik setelah menjalani perawatan covid-19.

"Dengan rehabilitasi medik kita berusaha meningkatkan kapasitas fungsionalnya. Harapannya saat pasien mengalami recovery, pasien mampu melakukan aktivitasnya kembali sesuai dengan potensi yang ia miliki," ungkap Teresia.

Penyintas cobid-19 biasanya di masa pemulihan mereka masih akan merasakan keluhan seperti cepat lelah, dan batuk. Dan keluhan ini bisa terjadi selama berminggu-minggu atau bahkan bisa juga menetap.

"Untuk itu, kalau pasien sudah pulang ke rumah, harus tetap latihan. Latihan ini tidak hanya terpaku pada apa yang sudah diberikan di rumah sakit. Tapi harus dilakuan secara kontinu," kata Teresia.

Ia mengungkapkan, hal paling sederhana yang bisa dilakukan yakni latihan pernapasan selama 5-10 menit setiap harinya. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi otot-otot pernapasan dan untuk mengembangkan toraks.

"Mudah saja. Tarik napas dari hidung, dan keluarkan dari mulut. Harus ada perbandingan 1:2, jadi buang napasnya lebih lama," jelasnya.

Selain itu, penyintas covid-19 gejala ringan juga bisa melakukan latihan aerobik seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang.

"Tentunya resep latihan ini harus sesuai anjuran dokter juga. Selain itu pasien harus bergerak setiap hari. Jangan diam. Lakukan aktivitas semua sesuai kemampuan dan bertahap," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya