Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Menkes Minta Konversi Tempat Tidur untuk Covid-19 di RS Jawa-Bali Ditingkatkan    

Ferdian Ananda Majni
05/7/2021 19:50
Menkes Minta Konversi Tempat Tidur untuk Covid-19 di RS Jawa-Bali Ditingkatkan    
Tenaga kesehatan memindahkan pasien Covid-19 untuk mendapatkan perawatan(Antara/Novrian Arbi)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perlu percepatan onversi tempat tidur di rumah sakit. Ia meminta pemerintah daerah di Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali meningkatkan konversi tempat tidur untuk merespons lonjakan kasus konfirmasi positif covid-19.

Ada beberapa wilayah yang terjadi outbreak kedua, seperti DKI Jakarta, sudah melakukan konversi yang sangat banyak, lebih dari 50% sudah untuk pasien covid-19. Namun masih ada juga provinsi lain seperti Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali masih sedikit konversinya.

“Sehingga kalau kita lihat BOR (Bed Occupancy Rate) nya tinggi itu karena memang tempat tidur yang dialokasikan untuk covid-19 masih sangat rendah,” kata Menkes. 

Pihaknya akan memonitor segera agar pemerintah provinsi segera meningkatkan konversi tempat tidur di rumah sakit yang masih rendah.

Khusus DKI Jakarta, mengingat tempat tidur di rumah sakit sudah penuh maka pasien positif covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah pasien-pasien dengan kondisi gejala sedang, saturasi oksigen dibawah 95%, ada sesak dan komorbid. 

Baca juga : 14 Juta Lebih Warga Indonesia Telah Mendapatkan Suntikan Vaksin

“Itu kita pastikan bahwa mereka bisa mendapatkan akses ke rumah sakit,” sebut Menkes.

Bagi pasien dengan gejala berat dan harus di awat di rumah sakit, pemerintah telah mengkonversi 3 rumah sakit khusus penanganan pasien covid-19, antara lain RS Persahabatan, RS Fatmawati, dan RSPI Sulianti Saroso dengan total sekitar 1.000 tempat tidur. 

Sedangkan bagi pasien yang tidak harus dirawat di rumah sakit adalah pasien dengan kriteria saturasi oksigen di atas 95%, tidak ada sesak, dan tidak ada komorbid. Menkes mengimbau pasien dengan kriteria tersebut untuk tidak dirawat di rumah sakit, sebab akan menghalangi orang-orang yang harusnya bisa dirawat di rumah sakit. 

Bagi pasien konfirmasi positif covid-19 yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah, Kemenkes telah menyediakan 8 ribu kamar di Wisma Atlet dan membuka tempat isolasi kedua dan ketiga yaitu Rusun Nagrak 3 ribu kamar, dan Rusun Pasar Rumput yang berkapasitas 4 ribu kamar.

“Jadi kita sudah menambah 7 ribu kamar untuk menampung orang yang memang positif tapi gejalanya ringan atau OTG dan tidak bisa isolasi mandiri di rumah,” pungkas Menkes. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik