Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MULAI 7 hingga 11 Juni, kami para peneliti yang tergabung dalam Tim Whole Genome Sequencing (WGS) SARS-CoV-2 Yogyakarta dan Jawa Tengah yang bermarkas di FK-KMK UGM berkejaran dengan waktu. Kami harus memastikan proses identifikasi virus korona yang mengamuk di Kudus, Jawa Tengah, berjalan cepat.
Semakin cepat dikenali, proses mitigasi, penanganan, hingga penelitian jenis vaksin yang bisa ampuh menanganinya makin efektif. Virus korona yang terus bermutasi membuat kerja riset genomik menjadi bagian dari rangkaian kerja bersama bangsa dan seluruh dunia mengatasi pandemi.
Kondisi ini kian mendesak ketika kasus harian covid-19 di negeri ini sudah menembus angka 21 ribu, yang dipicu varian-varian baru khususnya variant of concern (VoC) yang lebih cepat menular, meningkatkan risiko keparahan dan kematian pasien, serta mengurangi efektifitas vaksin dan terapi.
Seusai mendapat komando langsung dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kami memantapkan tim yang telah terbentuk sejak Mei 2020. Sejak pandemi ditetapkan sebagai bencana nasional, kami bahu-membahu, melibatkan banyak peneliti, institusi, dan lintas disiplin ilmu di UGM.
Gercep yang sering kali mengharuskan peneliti lembur ini harus dilakukan karena virus korona secara alamiah akan mengalami mutasi untuk mempertahankan hidup dan melakukan reproduksi. Mutasi itu akan makin intens seiring persebaran virus antarmanusia. Makin tinggi interaksi sosial antarmanusia, kian tinggi peluang mutasi atau varian baru.
Kami menjadi salah satu dari tujuh lembaga yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang meriset genomic covid-19. UGM ditunjuk meneliti sampel dari Kudus karena bertugas mengawal wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Setelah intens bekerja selama lima hari, seperti yang telah ramai dipublikasi, hasil riset kami menemukan 28 dari 34 sampel covid-19 dari Kudus atau sebanyak 82% merupakan varian delta.
Kolaborasi untuk kewaspadaan bersama
Temuan tim UGM ini telah berkontribusi pada rangkaian ikhtiar penanganan pandemi di Kudus juga nasional, baik dalam aspek medis maupun kebijakan. Penelitian kami yang menimbulkan kewaspadaan di antara kabar-kabar mencemaskan yang susul-menyusul.
Dalam menunaikan amanah ini, kami memadukan teknologi, teknik riset dan kolaborasi. Tahap pertama, viral transport medium (VTM) yang berisi virus-virus yang diambil dari pasien tiba di laboratorium diagnostik yang berkategori biosafety level 2+ yang terjamin keamanannya. Karena virus itu masih berpotensi menular, para peneliti menggunakan alat pelindung diri (APD) level 3, lengkap dengan kacamata, hazmat, dan sepatu bot. Di sana, virus diekstraksi menjadi ribonucleic acid (RNA) dan polymerase chain reaction (PCR).
Selanjutnya, riset berlanjut di Laboratorium Riset Terpadu (LRT) FK-KMK UGM serta Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta. Di sana, kami bekerja dengan hasil RNA dan DNA sehingga cukup dengan jas laboratorium dan sarung tangan untuk mengidentifikasi jenis variannya. Kami menggunakan mesin next-generation sequencing (NGS) platform miSeq yang memiliki kemampuan terkini untuk mengurutkan susunan nukleotida genom covid-19. Selanjutnya, dilakukan analisis bioinformatik untuk menentukan varian dan garis keturunan (lineage) virus tersebut. Pada proses ini, kami menggunakan perangkat lunak BaseSpace Illumina, Pangolin, dan Scorpio.
Tantangan
Saat harus sigap sekaligus tepat menghasilkan temuan, tantangan harus kami hadapi, di antaranya mengulang proses jika ada kegagalan pada salah satu langkah. Tim kami pernah mengalami kegagalan proses PCR sehingga kami mengulang proses tersebut dari awal.
Temuan kami tentang masuknya varian delta di Kudus ini makin menguatkan pentingnya riset surveilans genomic dalam penanganan pandemi. Riset yang perlu ditunjang alat canggih dan kompetensi peneliti yang mumpuni ini sangat strategis karena bisa menentukan varian yang beredar. Pun, mendeteksi terjadinya transmisi atau penularan lokal varian tersebut di masyarakat.
Berdasarkan riset WGS covid-19 yang kami lakukan sejak 2020 hingga varian delta di Kudus, didapat pengetahuan dan bukti bahwa covid-19 terus bermutasi. Pada pertengahan 2020, varian D614G menjadi perhatian publik dan peneliti juga kalangan medis. Selanjutnya akhir 2020 varian alfa (B.1.1.7).
Menyelamatkan pasien anak
Seusai bergelut dengan varian delta di Kudus, pekan depan (Senin, 5/7) kami akan bergerak pada kasus penularan terhadap anak yang kian mengkhawatirkan. Kami akan menindaklanjuti sampel anak usia 0 hingga 5 tahun, serta umur 5 sampai 18 tahun di Solo Raya serta VoC di wilayah DI Yogyakarta.
Mari bersama kita pahami bahwa virus korona akan terus bermutasi sehingga memberikan dampak luar biasa pada kehidupan manusia. Kita, manusia, diminta untuk terus berpikir dan berusaha bagaimana mengembangkan pengetahuan dan teknologi untuk menghadapi pandemi ini serta tentunya patuh pada protokol kesehatan!
Perubahan iklim dapat menjadi ancaman besar bagi ketahanan pangan nasional.
Bunga telang yang kaya akan manfaat kesehatan berhasil diolah menjadi produk minuman probiotik teh kombucha, sabun cair, dan pupuk cair organik menggunakan biang bakteri SCOBY.
TIM peneliti dari UGM menyebut buah jenitri (Elaeocarpus sphaericus), komoditas tanaman buah yang ada di daerah Kebumen, Jawa Tengah punya khasiat untuk mencegah penyakit gagal ginjal.
Proses meditasi juga bermanfaat bagi fungsi kognitif otak. Seseorang tidak memerlukan waktu lama dalam bermeditasi untuk meningkatkan fungsi otak.
Eka mengaku sebagian besar publikasi yang dilakukannya terkait pengembangan alat uji berbasis kertas untuk pengujian atau diagnostik cepat yang rendah biaya dan mudah digunakan pengguna.
Aktivitas olahraga harus dilakukan dengan bijak, yaitu sesuai dengan dosis dan selalu memperhatikan sinyal tubuh yang membutuhkan waktu pemulihan serta perbaikan.
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved