Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Nakes Takut Pulang karena Khawatir Orangtua Tertular Covid-19

Candra Yuri Nuralam
30/6/2021 12:22
Nakes Takut Pulang karena Khawatir Orangtua Tertular Covid-19
Ilustrasi tenaga kesehatan(ANTARA/Galih Pradipta)

PENYEBARAN covid-19 sedang mengganas di Indonesia. Kondisi itu membuat seluruh masyarakat merasa cemas dalam melakukan aktivitas bekerja dan lainnya.

Salah satu masyarakat yang takut dalam melakukan aktivitas di tengah pandemi adalah Rini. Rini merupakan ahli teknologi laboratorium medis (ATLM) di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Rini, tiap harinya, memeriksa masyarakat yang ingin melakukan pengecekan covid-19 melalui tes antigen maupun PCR. Dia mengatakan ketakutannya bukan ketika memeriksa sampel orang. Namun, jika ada virus yang dibawa ke rumahnya dari rumah sakit tempatnya bekerja.

Baca juga: Wapres Ma’ruf Minta Perluas Sentra Pelayanan Vaksinasi

"Takut banget (bawa virus dari rumah sakit ke rumah), secara punya orangtua yang komorbid," kata Rini, Rabu (30/6).

Rini enggan memerinci komorbid kedua orangtuanya. Namun, dia khawatir kedua orangtuanya akan mengalami hal buruk jika tertular covid-19 karena ada virus yang dibawanya ke rumah.

Untuk mengantisipasi itu, Rini harus ekstra bersih sebelum pulang. Sebelum keluar kantor, dia biasa mandi dan mengganti bajunya dulu. Setibanya di rumah, dia bahkan mandi lagi.

"Kalau sudah sampai rumah cuci tangan cuci kaki atau mandi lagi," ujar Rini.

Rini melakukan hal itu tiap hari. Dia tidak ingin keluarganya terpapar covid-19 karena dirinya bekerja di rumah sakit.

Di sini lain, hatinya terpanggil untuk terus bekerja di rumah sakit sebagai garda terdepan dalam pencegahan covid-19 di Indonesia.

"Nge-swab sambil berdoa supaya pandemi berakhir orang-orang sehat lagi," tutur Rini.

Lebih lanjut, Rini meminta masyarakat berhenti menyepelekan keberadaan covid-19. Dia menegaskan covid-19 ada dan nyata menyerang tubuh dengan buruk.

Masyarakat diminta tidak bandel melupakan protokol kesehatan. Dia minta protokol kesehatan jadi harga mati di hati masyarakat.

"Semoga orang yang menyepelekan cepat sadar, inget dampaknya ke orang lain. Pakai masker bukan cuma untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain. Jangan karena lalai orang lain yang kena!" tegasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya