Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Cegah Karhutla di Riau, Segera Lakukan Hujan Buatan

Atalya Puspa
24/6/2021 13:59
Cegah Karhutla di Riau, Segera Lakukan Hujan Buatan
Operasi teknologi modifikasi cuaca cegah karhutla pernah dilakukan sebelumnya di Riau.(Dok.MI/BPPT)

KEPALA Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Penngkajian dan Penerapan Teknologi Jon Arifian mengungkapkan, pada 3 Juli 2021 mendatang pihaknya akan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan di wilayah Riau.

Hal itu dilakukan mengingat wilayah Riau memiliki banyak lahan gambut yang mudah terbakar atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau seperti saat ini.

"Tambahan TMC Riau kami rencanakan mulai 3 Jui 2021. Saat ini persiapannya sudah mulai, mulai dari penyiapan logistik dan koordinasi dukungan peralatan," kata Jon saat dihubungi, Kamis (24/6).

Jon merinci, pihaknya akan mengirimkan sebanyak 8,5 ton NaCl serta pesawat Casa TNI A-2105 untuk melakukan operasi TMC di wilayah Riau dan sekitarnya.

Adapun, ia menyatakan penyemaian akan dilakukan di awan-awan potensial di area gambut rawan kebakaran di sektor timur dan tenggara Riau dan sekitarnya.

"TMC Riau nantinya akan dilakukan sekitar 15 - 20 hari sejak 3 Juli 2021," katanya.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, selama satu pekan terakhir terdapat 41 titik panas tingkat sedang dan 1 titik panas tingkat tinggi di wilayah Sumatra dan Riau.

Sebelumnya, pada 10 Maret sampai 4 April 2021 BPPT juga telah dilakukan 26 sorti penyemaian awan menggunakan pesawat Casa 212-200 dengan jangkauan hampir seluruh wilayah Provinsi Riau terutama pada area rawan kebakaran di sektor tenggara, timur, timur laut dan utara wilayah Riau.

Jumlah bahan semai yang digunakan berjumlah 20,7 Ton serbuk NaCl.

Adapun, curah hujan yang terpantau melalui satelit TRMM selama periode TMC cukup merata dengan kisaran antara 80-480 mm.

Dari hasil pemantauan satelit MODIS dengan probalitas > 80% selama periode tanggal 29 Maret s.d 4 April 2021 tidak terpantau adanya kejadian hotspot.

"Rata-rata Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) pada semua titik pengamatan yang tersebar di beberapa kabupaten di provinsi Riau semuanya menunjukkan kenaikian, yang mana hal ini merupakan indikasi positif terhadap penurunan potensi terjadinya kebakaran lanjutan ke depan," kata Jon beberapa waktu lalu. (Ata/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik