Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
OPERASI teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang dilaksanakan di wilayah Sumatra Selatan dan Jambi efektif meningkatkan curah hujan di wilayah tersebut.
"Jumlah titik api terpantau selama periode TMC di Sumatra Selatan dan Jambi terpantau nol. Hampir setiap hari terpantau hujan dengan akumulasi wilayah di sumsel 35 mm dan jambi 86 mm," kata Kepala BBTMC-BPPT Jon Arifian saat dihubungi, Kamis (24/6).
Ia merinci, TMC di wilayah tersebut telah dilakukan sejak 10 hingga 23 Juni 2021. Adapun, selama periode tersebut telah diturunkan sebanyak 15 sorti penerbangan dengan jumlah bahan semai sebanyak 12 ton NaCl.
"Rencananya TMC ini akan dilakukan hingga tanggal 25 Juni. Masih akan dievaluasi segera kelanjutannya," ungkap Jon.
Untuk diketahui, operasi TMC di Sumsel dan Jambi didukung TNI AU, Skadron 4 Malang dengan mengerahkan armada pesawat Casa 212 A-2105 dan 11 kru pesawat. Posko TMC dipusatkan di area Lapangan Udara Sri Mulyono Herlambang, Palembang. BBTMC-BPPT menerjunkan 7 orang yang bertugas di Posko dan 4 orang di Pos Pengamatan Meterorologi (Posmet), serta 1 orang forecaster dari BMKG.
Koordinator Bidang Pelayanan TMC BBTMC-BPPT Sutrisno juga menjelaskan strategi penentuan daerah target penyemaian awan yang akan dilaksanakan tim TMC. “Mengingat luasnya daerah target kegiatan TMC, kami membuat prioritas dalam melakukan penyemaian yang dibagi dalam empat kriteria," ujar Sutrisno.
Empat kriteria tersebut yaitu awan di atas titik api yang berada dilahan gambut dan tidak mendapatkan curah hujan selama beberapa hari akan menjadi prioritas utama penyemaian awan.
Apabila tidak ditemukan kriteria pertama, dicari awan di sekitar titik api di daerah gambut yang sudah beberapa hari tidak hujan. Sedangkan kriteria ketiga yaitu awan dilahan apapun dengan curah hujan yang sedikit. Jika ketiga kriteria tidak ditemui, maka awan-awan dimana saja yang masih mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat menjadi target penyemaian awan.
Purwadi, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT mengatakan daerah Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin merupakan daerah dengan lahan gambut terluas di Sumatra Selatan. “Kami akan memprioritaskan awan-awan di atas lahan gambut sebagai target penyemaian awan, yang dipantau menggunakan radar milik BMKG,” ujarnya.
Meskipun saat ini wilayah Sumatra dan Selatan tengah menuju puncak musim kemarau, lanjut Purwadi, potensi awan pertumbuhan awan potensial masih ada. “Saat ini daerah Sumatra Selatan dan Jambi masih ada potensi pertumbuhan awan akibat faktor cuaca lokal yang bisa disemai,” tuturnya.
Seperti diketahui, bahwa daerah Sumatra Selatan dan Jambi memiliki area lahan gambut yang cukup luas yang rentan terjadi kebakaran saat kering. Sehingga lahan gambut ini harus selalu dalam keadaan basah untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan. (BBTMC).(H-1)
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ancaman kekeringan juga menjadi perhatian serius.
Agustan Saining mengatakan persemaian ini dibangun oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas Kehutanan
Menggunakan smartphone sebagai hotspot untuk berbagi koneksi internet memang sangat praktis, terutama saat Anda tidak memiliki akses Wi-Fi atau ketika sedang dalam perjalanan.
Ratusan titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin banyak di Pulau Sumatera. Dari pantauan terakhir satelit, terdeteksi sebanyak 179 titik panas.
JUMLAH titik panas atau hotspot Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus berkurang karena sudah di gugur hujan.
Terjadi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) di beberapa wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar), sampai 6 September terpantau ada 2.466 titik panas di Kalbar.
KLHK pun mencatat adanya penurunan jumlah titik panas atau hotspot pada periode Januari sampai Agustus tahun ini dibanding periode yang sama tahun 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved