Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Perhimpunan Rumah Sakit Desak Pemberlakuan PSBB

Ferdian Ananda Majni
20/6/2021 18:50
Perhimpunan Rumah Sakit Desak Pemberlakuan PSBB
Ilustrasi(AFP)

SEKJEN Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Lia Gardenia Partakusuma mendorong pemerintah menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk daerah zona merah dan oranye Covid-19.

"Kami berharap sebetulnya pemerintah menerapkan PSBB. Terutama untuk daerah merah dan oranye,” kata Lia dalam konferensi pers virtual, Minggu (20/6).

Menurutnya PSBB diperlukan karena masih adanya sebagian masyarakat yang abai protokol kesehatan. Bahkan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro mulai tidak efektif seiring meningkatnya kasus hingga terjadi lonjakan kapasitas rumah sakit.

“Karena terus terang saja data-data menunjukkan bahwa adakalanya masyarakat ini agak susah diatur untuk yang skala kecil. Skala kecil sangat baik juga. Tetapi butuh adanya SDM di skala kecil yang tegas,” sebutnya.

Pihaknya juga memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar ada upaya terintegrasi untuk mengurangi penumpukan pasien ke rumah sakit. Salah satunya dengan memperbanyak tempat isolasi mandiri.

“Termasuk menyediakan paket obat standarnya. Mengoptimalkan puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan primer untuk merawat pasien gejala ringan,” lanjutnya.

Lia mengimbau rumah sakit anggota persi, pemerintah dan masyarakat bersinergi memperkuat sistem rujukan dengan dukungan lintas sektoral dengan komunikasi yang baik dan saling menjaga kepercayaan.

“Mari kita saling percaya. Kalau sudah bekerja atau kita ingin melakukan sesuatu tanpa kepercayaan sulit sekali untuk kita bekerja dengan baik,” tegasnya.

Dia berharap pemerintah dan pihak terkait bisa segear mempercepat dan memperluas pelaksanaan dan jangkauan vaksinasi Covid-19. Termasuk, penguatan 3 M, 3T dan 1 V yaitu vaksin.

"Kemudian dibutuhkan sinergi untuk memerangi hoaks dan disinformasi. Ini sangat berat bagi kami (RS) karena mengakibatkan turunnya kepercayaan publik terhadap pelayanan kesehatan," lanjutnya.

Lia menambahkan yang terpenting adalah dukungan terhadap operasionalisasi rumah sakit di seluruh wilayah dalam masa pandemi ini pada segala sektor. Begitu juga meminta masyarakat bersabar bila rumah sakit penuh dan tidak panik untuk menunggu mencari tempat rujukan.

"Bila harus dirujuk, mohon bersedia dirujuk ke rumah sakit lain, jadi misalnya di Jawa Tengah mau di rujuk ke kota besar yang punya fasilitas ternyata pasien menolak rawat, buat rumah sakit ini suatu kerepotan sendiri apabila tidak bersedia dirujuk, dan fasilitas di situ penuh, ini pasien protes juga tetapi kalau kita rujuk kendalanya cukup banyak," pungkasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya