Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Peserta yang melakukan daftar ulang pada Ujian Masuk (UM) Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) tahun ini mencapai 75 persen dari total yang dinyatakan lolos. UM-PTKIN merupakan sistem seleksi nasional calon mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, bahwa hal ini merupakan salah satu indikator bahwa PTKIN semakin diminati dan menjadi perguruan tinggi pilihan masyarakat. “Dengan capaian angka persentase 75 persen pendaftar yang melakukan daftar ulang, maka saat ini PTKIN telah menjadi pilihan masyarakat,” tegas Dhani, di Ternate, dikutip dari siaran pers, Kamis, (17/6).
Baca juga: Presiden Tinjau Vaksinasi di Stasiun Bogor
Dhani mengatakan, sebanyak 100.038 calon mahasiswa telah mengikuti ujian UMPTKIN 2021. Namun, jumlah ini terbilang menurun dibandingkan dua tahun sebelumnya.
“Adanya pandemi covid-19 menjadi faktor menurunnya jumlah pendaftar,” katanya.
Dari 100.038 calon mahasiswa yang mendaftar, tercatat 46 persen pendatar berasal dari Madrasah Aliyah (MA) dan Pesantren, 42 persen dari SMA, dan 12 persen dari SMK.
“Persentase asal madrasah atau sekolah ini juga menandakan PTKIN telah menjadi pilihan sebagai wujud kepercayaan terhadap kualitas dan mutu lulusanya selama ini,” ujar Dhani.
Menurut Dhani, lima program studi yang paling diminati secara berurutan ialah Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya, Farmasi UIN Alaudin Makassar, Teknik Informatika UIN Alauddin Makassar, Hukum Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sedangkan Lima besar kategori PTKIN yang paling diminati pendaftar adalah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (13.431 peminat), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (12.455 peminat), UIN Sunan Gunung Djati Bandung (12.376 peminat), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (8.384 peminat), dan UIN Alauddin Makassar (7.642 peminat).
Peminat UM-PTKIN berdasarkan pilihan prodi sebanyak 8.264 dengan peminatan rumpun IPA dan rumpun IPS 91.774 mahasiswa yang terdiri dari 34.408 laki-laki dan 65.630 perempuan.
Hasil UMPTKIN 2021 diumumkan pada 17 Juni 2021. Untuk mengetahui kelulusan, panitia menyediakan laman yang bisa diakses di alamat: https://pengumuman.um-ptkin.ac.id/ (H-3)
MENYUSURI Lanskap Yogyakarta melalui Open Trip PORTA by Ambarrukmo Yogyakarta bukan sekedar kota
KANWIL Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY bersama Polda DIY berhasil mengungkap tindak pidana narkotika jenis sabu jaringan narkoba internasional Malaysia-Indonesia.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
KETUA UMUM Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Euis Nurlaelawati mengatakan isu pernikahananak dan poligami masih menjadi tantangan keluarga Muslim di Indonesia.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved