Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KESENIAN menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak parah semasa pandemi. Cara masyarakat dalam mengakses ataupun mengapresiasi kesenian pun kini menemui pendekatan yang berbeda dari masa sebelum wabah ini.
Sementara itu, para pekerja seni dan juga senimannya masih harus bergeliat bangkit dari masa sulit. Museum Macan, melalui Arisan Karya dan Labokarya memberikan peluang bagi para seniman untuk kembali bangkit dari situasi terpuruk. Tahun lalu, mereka mengajak 350-an seniman untuk menjual karya dengan pendekatan ala arisan. Tahun ini, dengan skala yang lebih terbatas mereka mengajak para seniman berkolaborasi dengan merek asal Indonesia.
“Kesenian itu baru bisa hidup kalau kebutuhan pokok manusianya sudah tercukupi. Barulah manusia akan mencari hiburan atau sesuatu yang lebih untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Ketika pandemi, saat manusia benar-benar memfokuskan ke kebutuhan primer, kesenian menjadi susah hidup,” kata Kepala Komunikasi Museum Macan Nina Hidayat melalui sambungan telepon kepada Media Indonesia, Senin, (31/5).
Nina mengatakan otomatis pandemi memandekkan agenda kesenian yang secara langsung berdampak pada finansial pekerja seni dan eksistensi mereka sehingga, menurutnya, konektivitas menjadi salah satu kunci tiap entitas yang ada di kesenian untuk bisa kembali ‘hidup.’ Konektivitas dianggap bisa menjadi jalan keluar untuk saling membantu dalam periode kelam ini.
Setelah Arisan Karya dan kini baru saja diluncurkan Labokarya, selanjutnya Museum Macan juga berencana untuk berjejaring dengan komunitas-komunitas kesenian di luar Jakarta.
“Rencana pada September tahun ini. Kami akan menghadirkan kolaborasi dengan komunitas seni yang ada di luar Jakarta,” ujar Nina. (M-4)
Dengan cara masing-masing, mereka berupaya memberi andil untuk memulihkan bumi yang tengah sakit ini.
Yang ingin dituju Mendekor pun tidak muluk-muluk. Mereka ingin para perajin punya penaikan pendapatan dan bisa merekrut para pekerja lebih banyak.
Sempat salah strategi bisnis, UMKM ini menemukan momentum pertumbuhan dari produk-produk dekorasi.
Lahir sejak Maret 2020 saat pandemi mulai menghantam Indonesia, Dibalik Pandemik hingga kini telah menyalurkan total sekitar Rp100 juta kepada 70-an penerima bantuan.
Gerakan yang diinisiasi perempuan muda ini bertujuan membantu para pekerja di sektor perhotelan dan wisata
Namun, kisah di balik VW dan kesibukan Rahmad yang mesti berjibaku saat menggunakan gelas ukur dan mesin pres kopi dengan hanya sebelah tangan yang bisa digunakan juga tak kalah istimewa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved