Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KUALITAS udara memiliki pengaruh terhadap penyebaran virus. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan bahwa virus korona penyebab covid-19 mampu menyebar melalui udara. Co-Founder dan CEO Aria, Nathan Roestandy mengutarakan hal tersebut.
Menurutnya, virus korona sangat menular dan berbahaya, karena bisa menyebar sebagai aerosol. Dan di dalam ruangan ada beberapa faktor yang bisa berdampak kepada risikonya yaitu suhu udara, kelembaban dan PM2.5 (Particulate Matter 2.5).
Baca juga: Polusi Udara Turut Memperparah Kondisi Pasien Covid-19
“WHO sudah mengumumkan bahwa covid-19 adalah virus yang menyebar lewat udara. Sekarang dengan varian yang lebih menular, kewaspadaan kita untuk keluarga jauh lebih tinggi,” ujar Nathan dalam siaran persnya.
Melihat pesatnya mutasi dari virus covid-19, perusahaan startup teknologi yang berfokus terhadap kualitas udara Aria memperkenalkan Indeks Resiko Virus yang menjadi inovasi baru di mana AirTest, alat pemantau kualitas udara dalam ruangan, bisa mengidentifikasi apakah kondisi dalam ruangan meningkatkan kelangsungan hidup dan penyebaran virus.
“Keadaan kualitas udara dalam ruangan berpengaruh kepada resiko penularan virus,” lanjutnya.
Nathan mengungkapkan bahwa suhu udara yang dingin juga mampu memperpanjang kelangsungan hidup virus dan kelembaban yang terlalu kering bisa membuat droplet menjadi lebih ringan dan mengapung di udara lebih lama. Menurutnya dengan menggunakan Airtest udara akan mampu dinetralisir di kondisi yang baik untuk tubuh manusia.
Ia melihat dengan adanya inovasi ini semua orang bisa dengan mudah memantau kondisi udara yang dihirup setiap hari dan mampu mendeteksi jika terjadi penurunan kualitas udara.
“Dengan inovasi Aria AirTest ini, masyarakat yang memiliki perangkat bisa secara real-time memantau kondisi suhu udara, kelembaban dan PM2.5 mereka. Device ini terintegrasi dengan aplikasi Nafas, di mana semua data langsung kelihatan dan dapat rekomendasi untuk memperbaiki kondisi udara sewaktu tidak optimal," terangnya.
Ia menjelaskan, bahwa device Aria semua terhubung dengan aplikasi Nafas dan membuat ekosistem pertama di Indonesia di mana data kualitas udara outdoor (luar ruangan) dan data kualitas udara indoor (dalam ruangan) terdapat di satu tempat untuk bisa lebih efektif menjaga kesehatan pribadi.
Guna memaksimalkan hasil dari aplikasi ini, tim dari Aria mereferensikan penelitian dari ahli kualitas udara dan epidemiologi dunia dalam pembuatan Indeks Resiko Virus. Aria AirTest sendiri adalah alat pemantau udara dalam ruangan yang tersedia di Official Store Aria. (RO/A-1)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved