Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Pengamat pendidikan Darmaningtyas menyayangkan langkah pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bengkulu yang mengeluarkan muridnya karena terbukti menghina Palestina. Pasalnya, kata Darmaningtyas, hal tersebut membuktikan bahwa tenaga pengajar sudah tidak objektif lagi dalam menilai muridnya.
"Bagi saya sih aneh saja. Karena setiap saat murid menghina Israel, AS, Tiongkok, dan sejenisnya tapi tidak dapat sanksi apa-apa tapi giliran menghina Palestina kok dikenai sanksi. Ini karena cara berpikir para guru (kepala sekolah) sudah tidak objektif lagi, tapi ideologis, sesuai dengan aliran kelompoknya," kata Darmaningtyas saat dihubungi, Minggu (23/5).
Baca juga: Wapres: Pandemi Sulit Diatasi Apabila Hanya Andalkan Pemerintah
Memang, Darmaningtyas mengakui bahwa momentum penghinaan Palestina oleh murid tersebut tidak bisa dibenarkan. Pasalnya, saat ini seluruh dunia tengah berempati terhadap Palestina atas kekejaman yang dilakukan oleh Israel.
Namun demikian, dari segi substansi, murid tersebut sama dengan murid-murid lain yang menghina Israel, Tiongkok, dan sebagainya.
"Sehingga kalau penghina Palestina dikenai sanksi dikeluarkan dari sekolah, mestinya yang menghina Israel, AS, Tiongkok, dan sebagainya juga dikenai sanksi," ucapnya.
Kejadian tersebut seharusnya bisa menjadi pembelajaran di dunia pendidikan bahwa tenaga pengajar harus berpikir objektif dan mengenyampingkan subjektivitasnya di dalam sekolah.
"Dari kasus ini, saya justru merisaukan masa depan pendidikan Indonesia kalau guru-gurunya tidak berfikir objektif tapi subjektif," kata Darmaningtyas.
Selain itu, Darmaningtyas menilai salah satu tugas sekolah yakni membentuk karakter anak didik agar mereka memiliki rasa empati terhadap sesama. Agar tidak terjadi hal serupa di masa depan, ia menilai murid harus diajarkan agar memiliki empati terhadap sesamanya yang sedang menderita.
Baca juga: Pakar UGM: Pengendalian Covid-19 Nonobat Efektif Tekan Kasus Baru
"Tidak setuju dengan pilihan politiknya tidak apa, tapi saat orang lain menderita seperti misalnya anak-anak di Palestina menderita karena digembur oleh Israel, maka sikap kita adalah punya rasa empati terhadap mereka," kata Darmaningtyas.
"Kalau mereka sedang menderita tapi justru dihina, itu berarti si anak tidak memiliki rasa empati terhadap yang menderita. Itu bukan profil pelajar Pancasila," pungkasnya.
Seperti diketahui, siswa SMA di Bengkulu mendadak viral setelah mengunggah video di TikTok yang menghina Palestina, Selasa 18 Mei 2021. Sontak unggahan tersebut langsung ramai diperbincangkan di media sosial.
Remaja berinisial MS itu merekam video dengan menghujat Palestina di tengah konflik yang sedang terjadi dengan Israel. Dia bahkan melontarkan kata-kata kasar dalam video yang diunggahnya.
"Palestina babi, mari kita bantai. Canda bantai," kata MS dalam videonya. (H-3)
Ajang ini sebagai wujud komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menjalankan inisiatif Corporate Citizenship melalui pilar pendidikan sebagai pilar terbesar.
DI tengah meningkatnya kebutuhan akan akses pendidikan berkualitas bagi keluarga urban, peran pengembang properti dalam menghadirkan fasilitas pendidikan modern menjadi semakin vital.
Sebelumnya di hari yang sama, surat kabar Kamboja The Khmer Times melaporkan bahwa Kamboja juga menutup sementara seluruh 260 sekolah di provinsi Oddar Meanchey.
Kondisi udara Pekanbaru diselimuti kabut asap karhutla, imbauan Wali Kota Pekanbaru terhadap pihak sekolah agar murid memakai masker.
PERJALANAN Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional memasuki usianya yang ke-23, tepatnya jatuh pada 4 Juli 2025.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
OKNUM ASN berinisial L yang bertugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bengkulu diduga melakukan kekerasan seksual terhadap anak berusia 14 tahun.
Dikbud juga akan menyalurkan siswa tersebut ke sekolah yang memiliki kuota jika peserta didik tidak mendapatkan sekolah.
Acara pelantikan ini menjadi momen penting bagi para tenaga honorer dan tenaga kerja non-ASN yang selama ini telah berkontribusi dalam pelayanan publik di Kota Bengkulu.
Dengan konsumsi masyarakat Kabupaten Mukomuko, lanjut dia, yang hanya 20 ribu ton per tahun, maka terdapat surplus sekitar 20 ribu ton beras.
Harga kopi berupa biji dan bubuk di dua kabupaten yakni Rejang Lebong, dan Kepahiang, Provinsi Bengkulu, turun harga sejak sepekan terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved