Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin berharap nama Lapan sebagai organisasi yang akan menjadi pelaksana tugas dan fungsi antariksa Indonesia tidak diubah oleh BRIN. Pasalnya, nama Lapan saat ini sudah dikenal secara global dan selama ini terlibat aktif dalam berbagai agenda antariksa internasional.
"Kami usulkan nama Lapan tetap dipertahankan karena itu sudah di kenal secara internasional. Kami berharap tidak diubah lagi setelah diintegrasikan," ungkap Thomas dalam FGD Indonesia Space Agency dalam BRIN, Senin (17/5).
Baca juga: Wisma Atlet Bersiap Hadapi Potensi Lonjakan Kasus Pascamudik
Dijelaskannya, Lapan mempunyai peranan yang sangat penting bagi Indonesia di masa depan. Lembaga itu menjalankan fungsi litbang dan juga sebagai operator keantariksaan.
Menurutnya, untuk fungsi dan tugas litbang berdasarkan amanat UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sisnas Iptek dan UU Nomor 21 Tahun 2013 tentang keantariksaan, maka Lapan harus diintegrasikan ke dalam BRIN. Kemudian BRIN yang akan mendelegasikan pelasana tugas dan fungsi keantariksaan kepada organasasi seperti LAPAN.
"Yang dimaksud lembaga ini dalam UU Keantariksaan bukan lagi Lapan tapi BRIN. Nanti BRIN kemudian mendelgasikan fungsi teknis keantriksaan kepada organisasi-organisasi riset atau apapun. Yang kami usulkan nama Lapan karena itu sudah dikenal secara global," imbuhnya.
Lebih lanjut, Thomas menerangkan bahwa saat ini ada beberapa agenda yang tengah dikembangkan Lapan. Meski harus diintegrasikan ke dalam BRIN, agenda prioritas tersebut tetap berjalan dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah seperti pengembangan obsevatorium di Kupang NTT, stasiun antariksa di Biak, pesawar N-219 dan agenda sains antariksa lainnya yang akan dibuka secara global.
Dia menambahkan bahwa eksistensi space agency Indonesia seperti Lapan sangatlah penting. Best practises di dunia internasional pun menunjukan bahwa teknologi penerbangan dan antariksa tergolong teknologi yang high tech, high risk dan high cost. Teknologi tersebut sangat strategis sehingga perlu dikuasai untuk menjadi bangsa yang mandiri.
"Pemerintah wajib melaksanakan penyelenggaraan keantariksaan. Pemerintah mengambil peran utama ketika swasta belum berkembang sepeti NASA, ESA, JAXA, ISRO. Banyak negara mulai membangun space agency, di Singapura langsung dikembangkan swasta," tandasnya.(H-3)
BARESKRIM POLRI akan menarik seluruh pelaporan terkait dugaan ancaman pembunuhan peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin terhadap warga Muhammadiyah.
INDONESIA mengangkat keberhasilan peluncuran satelit nano pertama buatan mahasiswa Indonesia pada 6 Januari 2023 (Surya Satellite-1/SS-1).
Uji statis dan uji terbang digelar di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (BUTPAAG-LAPAN).
Satelit yang bersifat komersial ini nantinya dapat digunakan untuk memperoleh informasi berupa gambar dengan resolusi hingga 30 cm dan 6 multispectral channel.
"Garuda Indonesia menjadi maskapai pertama di dunia yang mengoperasikan pesawat berbadan lebar dengan kru yang hanya terdiri dari dua pilot."
Satelit Lapan A-4 dapat memantau bumi baik sumber daya alam maupun kondisi lingkungan hingga analisis bencana dan pencurian ikan.
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang distorsi ekonomi dinilai merupakan realita yang ada.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Menurut Hanarko Djodi Pamungkas, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved