Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

KLHK Luncurkan Festival Peduli Sampah Nasional Virtual Expo 2021

Mediaindonesia.com
05/5/2021 06:00
KLHK Luncurkan Festival Peduli Sampah Nasional Virtual Expo 2021
(DOK KLHK)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan Festival Peduli Sampah Nasional 2021 yang diselenggarakan secara virtual untuk meningkatkan kesadaran dan akan memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah.

"Hari ini KLHK mempergunakan teknologi untuk memperkenalkan bagaimana pengelolaan sampah dengan cara pameran tapi secara virtual," kata Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati dalam peluncuran virtual, Selasa (4/5).

Dalam pameran itu akan ditampilkan tiga bagian dari pengelolaan sampah mulai dari hulu. Yaitu salah satunya membahas tentang pengurangan sampah oleh industri dengan mendesain ulang kemasan agar bisa didaur ulang serta mekanisme penarikan kembali sampah produk.

Baca Juga: KLHK Luncurkan Festival Peduli Sampah Nasional 2021



Selain itu pameran virtual itu juga akan menyoroti usaha pengelolaan sampah oleh masyarakat. Seperti dalam bentuk bank sampah dan pemanfaatan sampah oleh publik dengan mengolahnya menjadi kompos.

Vivien juga menjelaskan bahwa dalam festival itu akan memberikan gambaran tentang proses hilir pengolahan sampah. Seperti memberikan contoh tempat pembuangan akhir (TPA) yang baik dan menggunakan teknologi untuk mengolah sampah menjadi energi.

Acara itu sendiri akan berlangsung selama enam bulan sejak peluncurannya. Dan karena itu dia mengajak segala pihak untuk terlibat dalam pelaksanaannya untuk terlibat sebagai salah satu peserta festival.

"Semoga bisa mengedukasi masyarakat dan perilaku, kemudian gaya hidup juga bisa berubah semenjak itu," sebut Vivien.

Dia menyebutkan bahwa memang persoalan sampah itu luar biasa bahkan dalam keseharian individu masyarakat memproduksi sampah. "Kalau di kota besar itu asumsinya 1 orang 0,7 kg per hari setiap orang. Kalau di kota kecil biasanya 0,5 kg per hari per orang dan hal tersebut tentu saja kecil-kecil ya. Kita buang tisu, kita buang makanan yang tidak kita habiskan, kita mempergunakan tas belanja kresek, semuanya itu jadi sampah," sebutnya.

Dia menegaskan apabila tidak melakukan pengelolaan sampah dengan baik maka semuanya jika dibuang atau dibawa ke TPA akan menjadi masalah. Sebab 60% TPA di Indonesia itu sekitar 50% masih open dumping dan lain masih juga ada yang dibuang ke lingkungan secara ilegal.

"Sekarang kita butuh edukasi, mengedukasi masyarakat agar mereka bisa merubah kebiasaan itu. Nah kali ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempergunakan teknologi untuk memperkenalkan bagaimana pengelolaan sampah dengan cara pameran tapi secara virtual," ujarnya.

Menurutnya, seluruh masyarakat Indonesia bisa masuk pameran itu secara gratis dan kemudian bisa melihat bagaimana pengelolaan sampah di dalam pameran tersebut. Meskipun demikian, pihaknya masih membutuhkan masukan terhadap pelaksanaan pameran tersebut. Apalagi acara ini berlangsung 6 bulan sehingga semua masyarakat bisa belajar dan komunikasi dengan KLHK terkait evaluasi pada kegiatan tersebut.

"Kami terbuka untuk itu, kurangnya di mana mau belajar apa? Silakan masyarakat Indonesia menggunakan media festival virtual ini dengan baik dan semoga bisa mengedukasi masyarakat dan perilaku dan gaya hidup juga bisa berubah semenjak itu," lanjutnya.

Direktur PT Cendekia Komunikasi Emilya Rosa Sitohang menyampaikan Festival Peduli Sampah Nasional Virtual Expo 2021 akan diselenggarakan mulai Mei sampai Desember mendatang. Oleh karena itu, setiap stakeholder yang ingin terlibat aktif di acara ini masih memberikan kesempatan untuk tampil.

"Karena memang kebetulan kita membuat dalam 3 gelombang, batch pertama ini akan dibuka pada hari ini. Nanti di bulan Mei ada beberapa peserta ataupun dari masyarakat yang ingin terlibat silakan bergabung di bulan berikutnya. Selanjutnya di Batch yang ketiga itu ada di Juni. Jadi selama 3 bulan ini dari April, Mei, hingga Juni kami masih mengumpulkan dan masih memberikan kesempatan untuk para stakeholder yang mau tampil di acara ini," jelasnya.

Festival Peduli Sampah Nasional 2021 secara virtual dapat diakses melalui perangkat dengan masuk ke situs https://www.fpsn2021.com/.

Untuk peserta ataupun sponsor sudah ada, selanjutnya para pengunjung bisa mendaftarkan nama, nomor handphone, email untuk mendapatkan password. Berikutnya tinggal masuk tanpa harus registrasi lagi.

Dia menjelaskan pameran virtual ini bisa menjelajah setiap sudut ruangan tanpa harus pergi langsung. Bahkan pameran dibuat tanpa sampah yang dihasilkan dan tidak ada satu kertas pun yang keluar dari pameran. Namun demikian, beberapa sponsor akan memberikan suvenir berupa voucher, seperti Gojek. Syaratnya mengumpulkan poin dengan mendatangi pameran, live, hingga share akan menambahkan pundi-pundi poin tersebut.

"Nah di sini hadiahnya berupa voucer dari Gojek berupa Rp50.000. Nah ini kita akan kalkulasi setiap seminggu, jadi berapa orang sih yang dapat 3 poin baru kita kasih voucher. Selain gojek ada beberapa juga seperti dari Nutrifood itu masih voucer belanja Rp10.000. Nah ini kami lagi kumpulkan lagi beberapa teman-teman dari perusahaan yang mau memberikan voucher untuk mendukung acara ini," paparnya.

Sejauh ini, telah ada lebih 30 perusahaan yang akan ikut berpartisipasi pada batch pertama pameran ini. Oleh karena itu, pihaknya membuka diri untuk banyak stakeholder untuk memberikan saran, arahan ataupun mau terlibat guna menyukseskan festival penduli sampah nasional tersebut.

"Ada usulan juga dari beberapa stakeholder yang akan terlibat nanti ingin sekali mereka membuat satu webinar tentang kegiatan yang sudah dilakukan oleh perusahaan maupun peserta pameran nanti, kemudahan Insyaallah berikutnya di aktivitas kita berikutnya adalah webinar," lanjutnya.

Festival virtual
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Sampah, Novrizal Tahar memaparkan bahwa Festival Peduli Sampah Nasional Virtual Expo 2021 ini dilakukan dalam rangka HPSN 2021. Oleh karena itu, pihaknya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa sudah banyak capaian-capaian yang dimiliki oleh negara, baik pemerintah, masyarakat, produsen maupun semua komponen bangsa yang bergerak dalam kegiatan pengelolaan sampah.

Capaian pengolahan sampah yang baik dan benar pada 2018 itu masih 32%, ada 3% pengurangan, 29% penanganan. Kemudian 2 tahun berikutnya ini mengalami peningkatan terus sekarang berada pada angka 54,15% dengan 16,23% pengurangan dan 37,92% penanganan. "Artinya, tentu sesuatu yang menggembirakan dan membanggakan tentunya, capaian yang kita adalah juga capaian bangsa Indonesia tentunya terhadap pengolahan sampah," jelasnya.

Oleh sebab itu, Festival Peduli Sampah Nasional ini adalah fasilitas media dari capaian-capaian sudah dilakukan berbagai komponen atau berbagai stakeholder tersebut untuk ditampilkan kepada publik, baik produsen, gerakan masyarakat, pemerintah daerah sehingga memang semua bisa tahu apa yang telah dicapai.

"Sehingga ini bisa menjadi pembelajaran tentunya success story ini yang kedua tentunya juga menjadi ajang silaturahmi untuk saling berbagi transfer knowledge sehingga success story di tempat lain bisa ditularkan dengan cepat kepada daerah-daerah lain, kepada teman-teman yang lain," tuturnya.

Novrizal menambahkan bahwa di masa pandemi covid ini, ada gebrakan dilakukan pameran secara virtual. Bahkan bisa dilakukan dalam waktu yang panjang dan juga secara simpel walaupun tidak secara langsung.

"Tapi hal ini tentu harus kita maksimalkan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah kita di seluruh Indonesia, jadi harapan saya bahwa ini proses yang sangat panjang, kepada seluruh teman-teman yang sudah berbuat banyak di negeri ini, ada peningkatan pengelolaan sampah, silakan untuk dimanfaatkan media ini sehingga teman-teman bisa berbagi dengan seluruh teman-teman di seluruh Indonesia bahkan juga dengan seluruh dunia karena dengan virtual ini seluruh dunia juga bisa melihat," pungkasnya. (Fer/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya