Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tanah Longsor Renggut Korban Jiwa di Sukabumi

Ferdian Ananda Majni
02/5/2021 13:40
Tanah Longsor Renggut Korban Jiwa di Sukabumi
Ilustrasi. Tebing di Kampung Tenjolaya RT 01/07, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ambruk, Kamis (18/3/2021)(Dok. P2BK CICURUG)

Tanah longsor di Desa Ginanjar, Sukabumi, mengakibatkan satu balita meninggal dunia. Tim gabungan berhasil mengevakuasi korban dan menyerahkan pada pihak keluarga. BPBD setempat menginformasikan peristiwa ini dipicu oleh resapan air sawah dan struktur tanah labil.

Kejadian yang terjadi pada Sabtu (1/5) sore tidak hanya mengakibatkan korban meninggal tetapi juga korban luka-luka. Tanah longsor yang terjadi pukul 16.00 WIB melanda Desa Ginanjar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menginformasikan 2 warga luka-luka dan 3 KK (9 jiwa) terdampak akibat peristiwa ini. Warga yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan medis.

"Selain mendata korban terdampak, BPBD mengidentifikasi 2 rumah warga rusak berat dan 1 lainnya terancam. Selain itu, longsoran juga menimbun 10 petak sawah dan peternakan bebek milik warga setempat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Minggu (2/5).

Baca juga: KPK Minta Kemensos Segera Cari Pengganti 21 Juta Penerima Bansos

Pascakejadian, BPBD Kabupaten Sukabumi berkoordinasi dengan P2BK, Koramil, Polsek, pihak pemerintah kecamatan, desa, sukarelawan dan masyarakat setempat untuk melakukan pendataan. "BPBD juga memberikan rambu tanda bahaya di sekitar area longsoran sekaligus mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada," sebutnya

Berdasarkan analisis InaRISK, Sukabumi termasuk wilayah dengan potensi tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 48 kecamatan berada pada kategori tersebut, salah satunya kecamatan Ciambar. Luas bahaya dengan potensi tanah longsor mencapai 141.972 hektar.

Dilihat dari peringatan dini cuaca BMKG, terpantau di wilayah kecamatan Ciambar masih berpotensi hujan ringan hingga sedang. Aplikasi InfoBMKG mencatat hujan sedang berpeluang siang hingga sore pada hari ini (2/5), sedangkan pada malam berpeluang hujan ringan.

Masyarakat diimbau untuk selalu siap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti tanah longsor. "Identifikasi potensi risiko dan bahaya di sekitar keluarga Anda dan segera lakukan rencana kesiapsiagaan keluarga sehingga seluruh anggota keluarga terhindar dari bencana," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya