Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dukung Sukses Pemberian ASI Eksklusif

Eni Kartinah
30/4/2021 16:55
Dukung Sukses Pemberian ASI Eksklusif
Webinar soal ibu menyusui di bulan puasa.(Dok.Asimor)

DI bulan Ramadan, ibu menyusui atau mamsi sering dilanda  kekhawatiran terkait kecukupan produksi ASI yang dibutuhkan si buah hati. Padahal hal ini bisa diatasi dengan melakukan sejumlah persiapan, sehingga walaupun tengah berpuasa kualitas dan  kuantitas ASI yang diproduksi tetap terjaga.

Menurut dokter spesialis anak sekaligus konselor laktasi dr. Wiyarni  Pambudi, Sp.A., IBCLC setidaknya ada empat kondisi yang  bisa memicu produksi ASI seorang ibu menyusui. Pertama, ibu dan bayi harus melakukan kontak kulit ke kulit sesering mungkin karena hal tersebut  sangat merangsang produksi ASI.

Baca juga: Pemberian Asi Eksklusif selama Pandemi Covid-19 Meningkat

“Cara menyusui yang optimal justru dimulai di 1-7 hari awal bayi lahir. Di rumah sakit sebaiknya ibu dan  bayinya tidak dipisahkan sehingga bisa sering melakukan kontak kulit ke kulit. Dengan begitu si ibu bisa mendapat stimulasi untuk memproduksi ASI dan bayi bisa mendapatkan ASI setiap saat ingin menyusu,”
kata dr. Wiyarni di acara webinar HUT ASIMOR ke-1.

Dr Wiyarni Pambudi juga menyampaikan bahwa Kedua, suami dan keluarga harus bisa membantu menciptakan suasana nyaman dan bahagia bagi mamsi secara fisik dan psikis. Karena dengan pikiran yang rileks dan fisik yang sehat maka tubuh akan percaya  diri dan lancar memproduksi ASI.

“Seorang ibu yang bahagia, hormon oksitosinnya tinggi. Hal tersebut memperlancar keluarnya ASI. Hal  itu harus diimbangi dengan menyusui si bayi sehingga hormon prolaktin yang memproduksi ASI juga bisa  tetap tinggi. Tidak benar itu kebiasaan menyusui secara terjadwal, karena itu hanya akan menghambat
produksi ASI,” katanya.

Ketiga, sang ibu dan orang-orang di sekitarnya harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ASI.  Sehingga tahu apa yang harus dilakukan selama proses menyusui. Keempat, menjaga nutrisi yang cukup bagi tubuh di bulan puasa sehingga jumlah dan kualitas ASI yang diproduksi tetap baik. Kalau perlu, mamsi juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan untuk menjaga Asi Puasa jangan menjadi halangan bagi ibu menyusui.

"Silakan berpuasa dan tetap menyusui dengan memenuhi gizi yang seimbang, dan jangan lupa banyak minum. Kalau ibu berpuasa tetapi asupannya  baik lalu dibantu dengan mengonsumsi suplemen maka tidak ada penurunan kualitas ASI. Bahkan kadar  vitamin dalam ASI bisa meningkat,” jelasnya.

Head of Marketing Consumer Health Dexa, Irene Dwi Sari Menambahkan melalui Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), para saintis melakukan penemuan terkini dan telah melakukan serangkaian pengujian dan memprosesnya dengan teknologi modern tanaman katuk, torbangun, serta ikan gabus dalam Herba
Asimor sebagai suplemen untuk ibu menyusui yang merupakan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). Kandungan Asimor yang berperan sebagai makanan pelancar ASI yang terdiri dari daun katuk, memberikan peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang berperan penting dalam proses menyusui sehingga membuat produksi ASI melimpah.

Sementara daun Torbangun dapat meningkatkan sel epitel dan metabolisme kelenjar susu sehingga ASI  meningkat 65% tanpa mengubah kualitas gizi susu dan manfaat Ikan Gabus dapat meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin, sehingga produksi ASI meningkat, mempercepat penyembuhan setelah operasi
caesar, mempercepat pemulihan dan kekuatan wanita pasca melahirkan serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

“Tidak hanya melalui penelitian di hulu, di hilir setelah produk itu jadi dan akan dipasarkan, kami juga telah melakukan pengujian di sejumlah mamsi. Dari hasil ini diperoleh bahwa 8 dari 10 Mamsi merasakan peningkatan volume ASI dalam 2-3 hari setelah 2 minggu konsumsi. Selain itu, 50% Mamsi menghasilkan ASI 75 - 120 ml sekali pompa. Dalam dua minggu, 25% dari mamsi menyatakan bahwa
terjadi penurunan durasi pompa ASI dari rata-rata 30 menit di minggu pertama, menjadi rata-rata 20  menit di minggu kedua setelah mengkonsumsi Herba Asimor,”jelas Irene.

Manfaat produk ASI booster Asimor yang diperoleh lainnya adalah kualitas tidur bayi terlihat membaik secara signifikan, terutama di minggu kedua. Bahkan, sebagian besar bayi buang air kecil atau pipis lebih dari enam kali sehari dan angka tersebut meningkat dari 52% - sebelum Mamsi mengkonsumsi Herba Asimor  menjadi sekitar 82%. Lebih spesifik, dalam waktu 2 minggu, berat badan bayi laki-laki rata-rata  naik sebanyak 0.51 kg atau sedikit lebih tinggi dari rata-rata dan pada bayi perempuan naik sebanyak 0.34 kg (dalam range normal).

“Dengan sejumlah manfaat tersebut, penggunaan asi booster Herba Asimor ternyata tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi dan produksi ASI. Lebih jauh, biaya atau pengeluaran untuk memeliharan produksi ASI menjadi hemat, dan juga pemberian ASI eksklusif menghasilkan kedekatan  emosional antara Ibu dan bayi,” terang Irene.

Karena itu, untuk memberikan dukungan Mamsi dalam memberikan ASI eksklusif bagi buah hati, di HUT  Asimor mereka meengajak para ibur tidak perlu khawatir.
Selain itu, Herba Asimor juga mengeluarkan kemasan botol isi 60 kaplet yang kini lebih  praktis untuk bisa memberikan dukungan penuh kepada Mamsi selama 1 bulan. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya