Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Handoko: BRIN Akan Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi Nasional

Faustinus Nua
30/4/2021 10:50
Handoko: BRIN Akan Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi Nasional
Kepala BRIN yang baru dilantik, Laksana Tri Handoko(MI/RAMADANI)

Mantan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, telah resmi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 28 April 2021 di Jakarta. Pelantikan itu menyusul ditetapkannya BRIN sebagai badan otonom pusat integrasi riset dan inovasi di Indonesia yang akan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Handoko mengungkapkan bahwa pada pelaksanaanya, lembaga-lembaga penelitian di tanah air sekaligus fungsi penelitian dan pengembangan yang ada di kementerian akan diintegrasikan dalam BRIN. Dalam hal ini, integrasi riset akan mencakup seluruh proses manajemen, anggaran serta sumber daya manusia.

Baca juga: Kemensos Terima Bekerja Keluarga Prajurit KRI Nanggala-402

“BRIN ditujukan untuk konsolidasi sumber daya, khususnya anggaran dan SDM. Target konsolidasi sendiri direncanakan mulai pada Tahun Anggaran 2022,” terang Handoko dalam keterangan resmi, Kamis (29/4).

Dijelaskannya, BRIN sendiri dibentuk untuk menjadi penyedia infrastruktur riset berbagai bidang. Secara khusus untuk meningkatkan nilai tambah kekayaan sumber daya alam lokal demi peningkatan ekonomi nasional.

“Pada tahap awal saya akan memfokuskan pada riset dan inovasi berbasis biodiversitas yang memiliki local competitiveness tinggi. Tentu riset dan inovasi teknologi juga tetap didukung,” ujarnya.

Dirinya pun menambahkan, BRIN diharapkan mampu menjadi jembatan antara dunia riset dengan dunia industri.

“BRIN harus mampu menjadi enabler (pengungkit) bagi industri Indonesia untuk mampu berkompetisi secara global,” ungkapnya.

Melalui aktivitas riset yang terintegrasi dan melahirkan banyak invensi dan inovasi yang mampu bersaing secara global maka hilirisasi industri dapat menjadi enabler ekonomi dan sekaligus penarik investor sektor riset.

Laksana Tri Handoko lahir di Malang, 7 Mei 1968. Meraih gelar Strata-1 bidang Fisika di Universitas Kumamoto, Jepang dan melanjutkan Pendidikan Master dan Doktor nya di Universitas Hiroshima, Jepang. Sebelum menjabat sebagai Kepala LIPI pada 2018, Handoko mengawali karirnya di lembaga penelitian pemerintah sebagai Kepala Group Fisika Teori dan Komputasi di Pusat Penelitian Fisika LIPI (2002 – 2012), Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI (2012 – 2014), dan Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI (2014 – 2018).

Tiga tahun masa kepemimpinannya sebagai Kepala LIPI, Handoko memimpin dan mengawal langsung proses transformasi LIPI menjadi lembaga riset yang lebih efisien, efektif, dan produktif. Tranformasi kelembagaan tersebut dijalankan sebagai komitmen mendukung Reformasi Birokrasi (RB) yang dicanangkan pemerintah.

“RB LIPI merupakan kunci untuk meningkatkan kinerja lembaga penelitian dan ilmu pengetahuan. RB LIPI dilakukan melalui perbaikan manajemen riset dengan cara melakukan penataan organisasi secara total dan perubahan proses bisnis melalui rekayasa birokrasi,” tandasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya