Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GEMPA bumi mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya di Jawa Timur pada Sabtu (10/4). Gempa Magnitude 6,1 ini bahkan dirasakan bahkan sampai ke Yogyakarta. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpusat di laut berjarak 96 kilometer dari Kepanjen, Kabupaten Malang, berjenis menengah akibat aktivitas subduksi dengan mekanisme pergerakan naik.
BPBD Kabupaten Malang mencatat gempa telah menyebabkan 10.482 rumah rusak dengan kategori ringan, sedang, dan berat. Kerusakan masif terjadi di 32 kecamatan. Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengatakan, ada dua penyebab mengapa gempa dengan intensitas kerusakan sebesar itu bisa menimbulkan dampak yang masif.
Diungkapkannya, ada dua kemungkinan yang bisa menyebabkannya, yaitu pertama, intensitas gempa nyatanya lebih besar atau kedua, konstruksi bangunan di Indonesia belum cukup kuat untuk menghadapi gempa tersebut. "Ini masih perlu dicari tahu lebih lanjut," katanya dalam bincang-bincang podcast seperti dilansir dari laman ITB.
Dengan menggunakan jaringan pengamatan seismik yang telah dimiliki, imbuhnya, sebetulnya ada cara yang mudah untuk memperkirakan apakah gempa tersebut berpotensi memicu tsunami atau tidak.
Akan tetapi, sambung Irwan, persoalan yang dihadapi Indonesia adalah tsunami jarak dekat. Hal ini mengakibatkan bencana terjadi duluan sebelum imbauan evakuasi dini sampai kepada masyarakat seperti gempa di Palu yang lalu.
“Ini yang patut dievaluasi sebab Indonesia sudah cukup baik dalam mendeteksi lokasi gempa dan kenaikan muka air laut, tetapi mekanisme kebencanaan belum berada di level yang sama,” tambahnya.
Saat ini, lanjut alumnus Nagoya University, Jepang itu, sejumlah peneliti pada bidang ilmu kebumian telah berkontribusi dalam mekanisme kebencanaan dengan menghasilkan Indonesia Seismic Hazard Map atau Peta Potensi Gempa di Indonesia. Peta ini dapat menjelaskan lokasi-lokasi di Indonesia yang berpotensi mengalami gempa, ini juga menjadi dasar penjelasan secara ilmiah mengapa gempa di Malang dengan kekuatan dan kedalaman tersebut dapat terasa sampai daerah lain.
Ia berharap peta tersebut dapat terus dikembangkan sehingga kelak dapat menjelaskan tidak hanya potensi gempa, tetapi juga potensi kerusakan dan kerugiannya. Tentunya, butuh kerja sama multidisiplin untuk mewujudkan hal tersebut.
Dengan terus dikembangkannya kerja sama multidisiplin, katanya, diharapkan mekanisme kebencanaan di Indonesia dapat terus diperbaiki. Misalnya dengan membangun posko mekanisme bencana oleh masyarakat setempat sehingga penyampaian informasi dapat tersalurkan secara baik, mengubah pandangan masyarakat terhadap risiko bencana agar lebih sigap dan tanggap, serta membuat peta risiko bencana. (H-2)
Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang lepas pantai negara bagian Alaska, Amerika Serikat.
Gempa bermagnitudo 5,4 mengguncang gugusan Kepulauan Tokara di Prefektur Kagoshima, Jepang barat daya, pada Sabtu (5/7).RR
Badan Meteorologi Jepang (JMA) membantah keterkaitan antara rangkaian gempa bumi dan ramalan bencana yang muncul di sebuah cerita manga karya Ryo Tatsuki dengan judul The Future I Saw.
Pemerintah Jepang mulai melakukan evakuasi terhadap warganya yang tinggal di pulau-pulau barat daya akibat gempa yang terus terjadi di wilayah tersebut.
Dilaporkan terpantau embusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian berkisar antara 20 hingga 200 meter dari dasar Kawah Ratu
Gempa tektonik dengan magnitudo 6,1 di wilayah lepas Pantai Timur Sarangani, Provinsi Davao Occidental, Filipina Selatan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Sabtu 19 Juli 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota akan diselimuti awan tebal.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca yang bervariasi mulai dari panas terik hingga hujan akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia hari ini.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Dari prakiraan cuaca BMKG Jawa Barat hari ini, hujan lebat tersebut berpotensi akan mengguyur wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Ciamis.
Gelombang tinggi di selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara ketinggian gelombang 0,5-1,25 meter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved