Pakar: Mudik Bisa Menjadi Momentum Penyebaran Virus

Budi Ernanto
16/4/2021 04:35
Pakar: Mudik Bisa Menjadi Momentum Penyebaran Virus
Calon penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (11/4/2021).(MI/ANDRI WIDIYANTO)

EPIDEMIOLOG mendukung pemerintah menegakkan  aturan larangan mudik Lebaran tahun ini. Selain itu, epidemiolog berharap tempat yang menimbulkan kerumunan, seperti tempat wisata, ditutup untuk mencegah penularan covid-19.

"Peraturan harus konsisten dan ditegakkan secara konsisten," kata Epidemiolog Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada dr Riris Andono Ahmad kepada wartawan, Kamis (15/4/2021).

Riris berharap masyarakat sadar bahwa mudik bisa menjadi momentum penyebaran virus. Menurut dia, salah cara  meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak mudik, ya dengan penegakkan aturan. Secara teoritis, kombinasi penindakan tegas dan kesadaran akan bahaya covid-19 bisa mencegah masyarakat melakukan mudik.

"Tokoh publik dan influencer juga bisa memberikan pemahaman yang sama," ujar Riris.

Baca juga: Masyarakat Boleh Mudik Sebelum 6 Mei, DPR : Kebijakan Tepat

Kesadaran masyarakat bahwa kasus covid-19 masih tinggi saja belum cukup. Menurut Riris, masyarakat juga harus mematuhi larangan pemerintah. Karena orang yang sadar belum tentu mematuhi aturan.

"Antara sadar dan kemudian tidak melakukan, kan suatu yang berbeda. Kita sadar bahwa rokok berbahaya tetapi kalau perokok ya tetap merokok," tegas Riris.

Sedangkan epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengakui melarang masyarakat mudik Lebaran cukup sulit. Masyarakat tahu pemerintah melarang, namun akan mencari cara agar tetap bisa mudik. Kondisi sekarang, masyarakat semakin tidak peduli dengan kasus covid-19. "Jadi masyarakat sekarang sudah abai," ujar Pandu.

Menurunnya kesadaran masyarakat akan bahaya covid-19 bisa meningkatkan kasus positif. Saat ini, jumlah kasus positif covid-19 di seluruh Indonesia sudah mencapai 1,58 juta. Pemerintah melarang masyarakat mudik, karena belajar dari kasus sebelumnya, jumlah orang terpapar covid-19 signifikan setelah masa liburan. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya