SETELAH menggelar program vaksinasi covid-19 khusus lansia yang berdomisili di DKI Jakarta, bulan lalu, Alumni Kanisius Menteng 64 (AM64) kembali menggelar kegiatan kemanusiaan. Kali ini mereka mengadakan donor plasma konvalesen dan donor darah, di Gedung Joang, Jakarta Pusat pada Sabtu (10/4).
Sebanyak 30 penyintas covid-19 dan 60 pendonor darah telah mendaftarkan diri dalam acara yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta itu. Ketua AM64, Irlan Suud menyebutkan kegiatan kemanusiaan itu merupakan upaya untuk membantu memutus mata rantai penularan pandemi covid-19 di Tanah Air. "Kita turut serta mendukung program Pemerintah untuk memutus penularan covid-19 di Indonesia," ujar Irlan dalam sambutannya.
Baca juga: Donor Plasma Konvalesen, Solidaritas Penyintas Menjadi Penyelamat
Para penyintas covid-19 dan pendonor darah bukan hanya terdiri dari alumni sekolah yang mengkhususkan siswa pria itu. Namun, pesertanya juga diikuti masyarakat umum. Menurut Irlan, kegiatan kemanusiaan ini diselenggarakan sebelum bulan suci Ramadan. "Kita sengaja menyelenggarakan sebelum Ramadhan, untuk menghormati umat Islam yang tengah beribadah."
Sebelum dilakukan donor, para penyintas yang telah terdaftar menempuh screening (pemeriksaan riwayat kesehatan) dan pengambilan sampel darah di Gedung Joang. Setelah itu, pada Minggu (11/4) dan Senin (12/4) bagi mereka yang dinyatakan memenuhi syarat dapat mendonorkan plasma konvalesen mereka di PMI DKI Jakarta, di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Sedangkan donor darah sudah dilakukan pada hari Sabtu (10/4).
Irlan berharap, kegiatan itu dilakukan para alumni sekolah atau kampus guna membantu program pemerintah memutus rantai pandemi covid-19 agar pandemi segera berakhir.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Kolese Kanisius Jakarta, Pater Heru Hendarto SJ mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan alumni Kanisius. "Ini merupakan kegiatan kemanusiaan yang sangat baik."
Sementara itu, salah satu penyintas covid-19, Oggy Hargiyanto (61) mengungkapkan donor plasma konvalesen merupakan kegiatan positif. "Ini donor plasma kedua saya. Saya merasa kondisi kesehatan saya semakin baik dengan mendonorkan plasma saya. Jadi bagi saya sangat baik kegiatan ini," kata Oggy.
Senada, Imanuel Iman salah seorang penyintas covid-19 yang juga pegiat AM64 dan penggagas kegiatan menyebutkan bahwa kegiatan donor plasma konvalesen ini untuk mendorong agar semakin banyak pasien covid-19 dapat disembuhkan melalui terapi plasma konvalesen.
Dikutip dari beberapa sumber, plasma konvalesen adalah jenis plasma darah yang diambil dari pasien covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi. Jadi, donor darah plasma konvalesen adalah donor darah dari penyintas Covid-19 untuk membantu pasien lain yang belum sembuh dari corona.
"Sebab seperti kita tahu hingga saat ini belum ada obat penyembuh covid-19. Jadi terapi plasma konvalesen adalah harapan bagi para pasien corona," jelas Imanuel.
Penyintas covid-19 lain, Budi Hamidjaja (59) menyatakan bahwa dirinya sembuh setelah mendapat terapi plasma konvalesen. "Saya amat bersyukur waktu itu mendapat plasma konvalesen. Saya merasa berutang budi dan sekarang saya ingin menyumbangkan plasma konvalesen saya untuk mereka yang membutuhkan," ujarnya. (RO/A-1)