Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
VAKSIN Sinovac sudah bisa menjadi solusi dalam upaya pencegahan covid-19, apalagi vaksin ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) RI.
Menurut Ketua Satgas Covid-19 Universitas Padjadjaran Dwi Agustian atau yang akrab disapa Yayan ini syarat utama seseorang bisa divaksin adalah harus dalam keadaan sehat. Hal ini disebabkan, vaksin Sinovac yang dipakai baru melewati tahap pengujian klinis pada relawan yang dikategorikan sehat.
“Sementara pada yang sakit, kita belum tahu efeknya, sehingga otomatis perlu kehati-hatian dengan seyogianya tidak memberikan dahulu vaksin sampai kondisinya sehat,” kata Yayan dalam ketarangan resmi, Sabtu (2/4).
Hal ini pun dibenarkan dosen dan epidemiolog Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unpad Dr. Yulia Sofiatin. Menurutnya, vaksinasi diberikan pada orang yang dikategorikan sehat, sehingga antibodi yang dihasilkan dari vaksin akan mampu melindungi serangan infeksi dari luar.
Secara sederhana, vaksinasi merupakan upaya untuk meniru proses tubuh saat tubuh terinfeksi virus. Ketika virus masuk, tubuh merespons dalam bentuk meningkatkan kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi. Vaksin berperan dalam melakukan pembentukan antibodi tersebut.
Bak teroris, virus yang masuk akan ditangkap oleh polisi yang dalam hal ini diperankan oleh antibodi. “Nanti tubuh akan melihat profil ‘teroris’ itu seperti apa, sehingga kalau kapan-kapan ada lagi, maka sudah bisa langsung bertindak. Tubuh melalui antibodi sudah tahu bagaimana melumpuhkannya,” kata Yulia.
Untuk menciptakan “polisi” yang baik diperlukan kondisi tubuh yang sehat. Karena itu, vaksinasi sebaiknya diberikan kepada orang sehat. Jika tidak sehat, kemampuan vaksin dalam membentuk antibodi pada tubuh menjadi kurang.
Karena itu, individu yang akan divaksinasi wajib dalam keadaan sehat. Yulia menjelaskan, seseorang dikategorikan sehat jika tubuh tidak memiliki penyakit sama sekali. “Tanda sakit yang mudah dikenali adalah demam. Kalau tubuh demam, tandanya sedang ada infeksi, sedang ada ‘musuh’. Sebaiknya tidak divaksinasi dulu,” terangnya.
Yulia melanjutkan, orang yang akan divaksinasi juga harus cukup tidur, minimal satu malam sebelum ia divaksinasi. Tidur merupakan aktivitas untuk memulihkan kembali kondisi tubuh setelah digunakan untuk beraktivitas. Jika waktu tidurnya terganggu, proses pemulihan tubuhnya menjadi tidak maksimal.
Orang dengan penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan jantung, tidak disarankan divaksinasi. Namun, ada kondisi yang memungkinkan seseorang dengan penyakit ini masih bisa divaksinasi.
“Kalau orang punya penyakit kronis tapi saat divaksinasi kondisinya terkendali, dia masih bisa diberikan vaksin. Yang tidak boleh itu kalau (penyakitnya) sedang tidak terkendali,” jelas Yulia.
Ia mencontohkan, apabila saat divaksinasi tensi darahnya sedang naik, kadar gulanya tinggi, hingga sedang sesak napas untuk pengidap jantung, tidak disarankan untuk divaksinasi saat itu. Orang tersebut wajib dipulihkan dulu kondisi tubuhnya.
Untuk mengetahui seseorang dikategorikan sehat untuk divaksinasi, ia wajib mengikuti skrining sebelum disuntik vaksin. Yayan mengatakan, skrining wajib dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh seseorang. “Peserta tidak hanya datang dan disuntik, harus diskrining dengan baik,” kata Yayan.
Ada dua tahap skrining yang dilakukan saat proses vaksinasi di lingkungan Unpad. Pertama, skrining berupa pemeriksaan suhu tubuh dan tensi darah. Kedua, skrining berupa wawancara antara petugas medis dan peserta vaksin.
Saat wawancara, Yulia menekankan untuk menjawab pertanyaan dengan jujur. Pertanyaan saat skrining sangat menentukan keselamatan peserta yang akan divaksin. Hasil skrining akan menentukan bahwa peserta tersebut layak atau tidak layak diberikan vaksin.
Yulia menegaskan, peserta wajib memberikan informasi dengan benar. Informasi sejujur-jujurnya akan membuat petugas memahami apakah peserta tersebut aman atau justru tidak aman divaksinasi. Memberikan informasi bohong akan berbahaya bagi peserta vaksin.
Salah satu efek dari vaksin korona adalah munculnya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Segala hal yang terjadi atau terasa pada tubuh pascavaksinasi dikategorikan sebagai KIPI. Jika merasakan hal ini, peserta wajib melaporkan informasi sekecil apapun kepada narahubung maupun puskesmas terdekat.
Yulia menjelaskan, semua hal yang masuk ke dalam tubuh berpotensi menimbulkan alergi, atau reaksi tubuh yang berlebihan. Reaksi ini bisa datang cepat atau lambat. Reaksi cepat biasanya terjadi pada 30 menit pertama setelah divaksinasi.
Karena itu, peserta wajib mengikuti observasi 30 menit pertama usai disuntik vaksin. Observasi untuk menilai apakah ada gejala yang muncul atau tidak. Jika tidak merasakan apa pun, peserta disilakan untuk pulang. “Saat observasi kita lihat apakah ada reaksi berat atau ringan. Reaksi ini jadi informasi yang berguna untuk evaluasi selanjutnya,” Yayan menambahkan.
Sementara reaksi yang lambat akan muncul 1-2 hari kemudian,. Yulia mengatakan, berbagai kejadian dan reaksi yang terjadi pascavaksinasi dikategorikan sebagai KIPI. Keseluruhan kejadian dapat dilaporkan kepada petugas sebagai KIPI. Petugas akan meneruskan laporan ini kepada Komisi Daerah KIPI. Nantinya, Komda KIPI akan menilai apakah kejadian tersebut berkaitan dengan vaksinasi atau tidak.
Selain itu, penerima vaksin juga tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Yayan mengatakan, covid-19 seyogianya menjadi momentum bagi setiap individu untuk memperhatikan kesehatan tubuhnya. “Covid-19 ini merupakan latihan agar bisa lebih baik hidupnya, lebih teratur, disiplin, dan berhati-hati dalam segala hal, di antaraya mematuhi prokes. Prokes merupakan bentuk kehati-hatian dalam berperilaku sehingga kita akan terbiasa berperilaku sehat,” pungkas Yayan. (H-1)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Ilmuwan dari Universitas Southampton telah merancang ulang antibodi menjadi versi super kuat yang mampu memperkuat sistem imun dalam menyerang kanker
James Harrison, dikenal sebagai "Man with the Golden Arm," menyelamatkan lebih dari 2 juta bayi berkat donor darahnya yang mengandung antibodi langka.
Sistem kekebalan tubuh adalah garis pertahanan utama dalam melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, terdiri dari sel-sel, antibodi, dan berbagai penghalang alami.
Para peneliti mengungkapkan bahwa kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Mpox (Monkeypox) cenderung menurun seiring berjalannya waktu
Vaksin polio adalah salah satu imunisasi wajib yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit polio, sebuah infeksi serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved