Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro memaparkan kerangka riset dan inovasi nasional mengubah paradigma pembangunan ekonomi Indonesia dari resource-driven economy menjadi innovation-driven economy.
"Yaitu bangsa yang inovatif, menguasai IPTEK, mandiri, dan berdaya saing global.Perlu dilakukan sinergi triplehelix yang kuat antara akademisi, pemerintah, dan industri," kata Menristek dalam Webinar Majelis Wali Amanah UI, Kamis (25/3).
Kemristek melakukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai aktor triple-helix dalam upaya pemulihan ekonomi dan masyarakat melalui berbagai program percepatan penanganan pandemi Covid-19 dan less contact economy. Menristek Bambang mengungkapkan bahwa Kemristek telah menginisiasi Konsorsium Riset dan Inovasi yang telah dilaksanakan mulai Maret 2020. Konsorsium ini merupakan kolaborasi antara pemerintah, universitas, Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK), industri, diaspora, asosiasi profesional, dan rumah sakit.
Dalam umur konsorsium yang relatif singkat, telah lahir lebih dari 60 produk inovasi yang sedang dan telah dikembangkan untuk penanggulangan Covid-19. Beberapa produk inovasi tersebut diantaranya adalah alat kesehatan untuk skrining Covid-19 yaitu PCR Test Kit, Uji CePAD (Covid-19 Antigen) dari Universitas Padjadjaran, GeNose dari Universitas Gadjah Mada, dan Floked Swab dari UI. Lalu untuk alat kesehatan pendukung, seperti ventilator, telah dikembangkan oleh beberapa universitas, seperti Institut Teknologi Bandung, UI, dan yang lain.
"Untuk inovasi terapi, terdapat Convalescent Plasma dan Mesenchymal stem cells, yakni inovasi dari UI yang dapat memperbaiki jaringan paru-paru dan bisa meningkatkan kesembuhan 2,5 kali lipat khusus pasien Covid-19 dengan kategori berat. Inovasi ini diharap dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia selama masa pandemi dan untuk kebutuhan jangka panjang," ujar Bambang.
Presiden Direktur PT Dexa Medica Ferry A. Soetikno memaparkan kontribusi Dexa Group yang ikut membangun industri bahan baku obat di Indonesia. Menurutnya, pasar farmasi Indonesia memiliki growth potential yang menjanjikan. Dalam kaitan dengan sumber bahan baku obat, ini merupakan peluang untuk bisa menyuplai pasar dengan bahan baku yang lebih kompetitif dengan mempertahankan mutu dan lain sebagainya.
"Kesadaran akan hidup sehat juga meningkat, sehingga kebutuhan konsumen terhadap suplemen preventif memiliki peluang yang besar. Urgensi untuk membangun kemandirian industri bahan baku obat tidak bisa ditawar lagi. Saya berterima kasih kepada Bapak Menristek yang telah mengayomi kita membentuk platform/atmosfer yang melibatkan banyak stakeholder," ujarnya.
Dexa mengembangkan bahan baku obat herbal dari biodiversitas Indonesia yang bersumber dari kekayaan sumber daya alam hayati dengan berbasis riset dan didukung oleh medical evidence-based. Ferry menjelaskan bahwa Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) adalah obat yang akan dipakai untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pasar yang lain. OMAI terbuat dari bahan alam berupa ekstrak/fraksi tanaman asli dan tumbuh di Indonesia. Saat ini OMAI telah memperoleh status sebagai Fitofarmaka atau Obat Herbal Terstandar.
Pada kesempatan yang sama, Budi Wiweko, Wakil Direktur IMERI-FKUI, menjelaskan tentang teknologi mahadata (big data) yaitu sebuah potensi pelayanan kesehatan di masa mendatang. Ia memaparkan bahwa di masa depan, big data akan menjadi suatu jenis pelayanan kesehatan baru. Sumber big data dalam bidang kesehatan diperoleh dari Rumah Sakit, laboratorium, emergency, disease registries, Biobank, dan lain sebagainya.
baca juga: Menristek: Indonesia tak Lakukan Nasionalisasi Riset Covid-19
Perpaduan perilaku, manusia, teknologi dan big data akan menghasilkan Kedokteran Presisi, yaitu kedokteran yang menyesuaikan dengan kebutuhan pasien, yang dapat memprediksi masa depan kesehatan pasien. Big data yang telah diolah dapat menjadi model dan dapat digunakan untuk pengobatan. Misalnya, dari big data dapat diketahui bahwa dalam 10 tahun ke depan, seseorang dapat mengidap suatu penyakit seperti cenderung rentan darah tinggi, atau rentan mengidap penyakit kanker payudara, dan lain-lain.
Ini dapat dipakai sebuah negara untuk mengelola kesehatan daerahnya melalui apa yang disebut presisi public health. Tenaga kesehatan di masa depan akan sangat dibutuhkan kemampuan dalam bidang teknologi, perilaku manusia, dan pemahaman data. (OL-3)
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Perlindungan anak-anak dalam lingkungan online menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi.
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
Anies Baswedan menegaskan mesin pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) hasil inovasi Badan Riset Nasional (BRIN) bisa menjadi solusi dalam menangani 7.800 ton per hari sampah ibukota.
KEMENTERIAN Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) merespons dan menanggulangi pandemi covid-19 secara cepat.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, UGM, UI, ITB, dan Unair yang mengembangkan Vaksin Merah Putih mempunyai target masing-masing.
Pandemi juga telah membuka ruang kolaborasi untuk menciptakan terobosan baru yang inovatif serta dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.
Adanya riset dan inovasi dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelaku UMKM terhadap teknologi tepat guna sehingga tidak harus mengimpor.
Produk inovasi yang diserahkan antara lain robot sterilisasi ruangan Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR), alat tes Covid-19 uji CePAD Antigen, Ventilator X-VENT XMV 20 Frontliner, dll
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved