Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Indonesia Butuh 80 ribu Tenaga Contact Tracer Covid-19 

Putri Anisa Yuliani
19/3/2021 22:00
Indonesia Butuh 80 ribu Tenaga Contact Tracer Covid-19 
Tenaga kesehatan melakukan tes usap pada warga(MI/Vicky Gustiawan)

KASUBDIT Puskesmas Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan Monica Saraswati Sitepu menyebutkan Indonesia membutuhkan 80ribu lebih tenaga contact tracer atau pelacak kasus covid-19. Perhitungan ini jika didasarkan pada standar WHO yakni 30 tenaga pelacak untuk 100 ribu orang.

Monica menyebut jumlah tenaga pelacak kasus covid-19 yang ada masih kurang. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Satgas pusat sudah merekrut 5 ribu tenaga tracer untuk 10 provinsi dengan kasus tertinggi. Lalu di Jawa Barat dengan program 'Puspa', Puskesmas Terpadu, kita rekrut 300 orang tenaga tracer untuk 100 puskesmas," kata Monica dalam diskusi virtual, Jumat (19/3).

Di sisi lain, pihaknya kini berinovasi dengan meminta pemerintah daerah untuk memanfaatkan tenaga Babinsa dan Bhabinkamtibnas untuk menjadi tenaga pelacak. Kedua ketegori tenaga dari unsur TNI dan Polri yang berada di wilayah pedesaan atau kelurahan ini diberikan pelatihan oleh Dinas Kesehatan setempat maupun Kemenkes RI untuk menjadi tenaga pelacak.

Mereka direkrut juga dengan alasan sangat mengetahui wilayah serta karakteristik masyarakat.

"Mereka direkrut untuk menjadi tenaga tracer. Mereka juga paling tahu keadaan yang ada di daerah tersebut, tahu bagaimana masyarakatnya," jelas Monica.

Baca juga : Direstui MUI-BPOM, Vaksin AstraZeneca Didistribusikan Pekan Depan

Dalam memobilisasi tenaga Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Puskesmas juga berperan untuk mengoordinir pelacakan kasus tersebut. 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Kelurahan Cempaka Baru Ekasakti Octohariyanto mengatakan pihaknya mengerahkan hampir seluruh tenaga puskesmas untuk menjadi tenaga pelacak.

"Jadi di puskesmas kami ada 12 tenaga baik dokter sampai di kasir. Itu semuanya terlibat. Masing-masing megang beberapa RW untuk tracer dan pemantauan warga yang isolasi mandiri," ujarnya.

Menurutnya, dengan mengerahkan seluruh tenaga, tracer menjadi lebih maksimal. 

"Kita harus bisa bekerja sama dalam tim agar maksimal. Seluruh tenaga medis di Puskesmas Kelurahan Cempaka Baru ini memang sudah penyintas semua. Ini risiko ketika berhadapan dengan warga. Maka dari itu kita selalu meminta warga berperan aktif menanggulangi covid," tandasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya