Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EXECUTIVE Secretary Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (Itagi) Julitasari Sundoro mengatakan 94% masyarakat sudah percaya dengan vaksinasi covid--19. Data itu terhitung per Februari 2021.
"Pada Februari, saat kita mengadakan webinar yang besar, kita melakukan polling, ternyata 94% sudah mau menerima (vaksin covid-19)," kata Julita dalam diskusi virtual Populi Center, Kamis (18/3).
Menurutnya, kepercayaan dan kemauan masyarakat untuk divaksin meningkat lantaran penyampaian edukasi yang baik. Sebelumnya, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap vaksin korona hanya sekitar 60%. Terhitung dari survei pada September 2020 kepada sekitar 120 ribu responden.
Baca juga: Nadiem Sebut Sekolah Wajib Sediakan Opsi PTM Usai Vaksinasi
"Sekitar 67% itu masyarakat mau menerima vaksin, 20 sekian persen masih ragu-ragu, dan yang 7% menolak dengan alasan haram," terangnya.
Adanya fatwa MUI yang menyebut vaksin Sinovac halal dan suci membuat jumlah warga yang percaya pada vaksin covid-19 semakin meningkat menjadi 86%. Pada Januari 2021, pihaknya kembali melakukan survei.
"Ternyata sudah meningkat jadi 86% yang mau menerima, berarti sebetulnya rakyat sudah mulai paham dengan edukasi ini," tutup Julitasari. (OL-1)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved