Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tunggu Konfirmasi WHO, Menkes Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Mediaindonesia.com
15/3/2021 21:28
Tunggu Konfirmasi WHO, Menkes Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3(ANTARA/HAFIDZ MUBARAK)

PEMERINTAH menunggu informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) soal laporan mengenai efek penggunaan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca sebelum menggunakannya untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.

"AstraZeneca ini, memang sempat keluar di beberapa negara Eropa yang mengamati, (diduga menimbulkan) gangguan di darah dan mereka hentikan. Sampai sekarang laporan dari WHO mereka masih meneliti," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin (15/3), seperti dilansir Antara.

Pemerintah Indonesia, menurut dia, juga sudah meminta keterangan dari otoritas internasional terkait mengenai keamanan produk vaksin tersebut.

Menurut laporan sementara dari otoritas pengawasan obat dan makanan di Inggris dan Eropa, kata Budi, sampai saat ini korelasi antara pembekuan darah dengan penggunaan vaksin AstraZeneca belum bisa dikonfirmasi.

"Informasi yang saya dapat dari BPOM-nya London, bahwa kejadian itu bukan karena vaksin, tapi memang yang bersangkutan mengalami kejadian itu sendiri di luar masalah vaksinasi," katanya.

Baca juga: Belanda Tangguhkan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Kendati demikian, ia mengatakan, pemerintah memutuskan untuk menunda penggunaan vaksin produksi AstraZeneca sampai ada konfirmasi dari WHO mengenai keamanan penggunaan vaksin tersebut.

"Mudah-mudahan dalam waktu singkat bisa keluar karena memang betul yang AstraZeneca ada waktu kedaluwarsanya di akhir Mei 2021," katanya.

Budi menambahkan vaksin AstraZeneca waktu reaksinya lebih panjang.

"Untuk AstraZeneca agak berbeda rezimnya. Setelah 28 hari

penyuntikan itu bisa lebih panjang. Jadi dia ada sembilan sampai 12 minggu jaraknya dari suntik pertama dan kedua," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa Majelis Ulama Indonesia akan mengadakan rapat besok atau lusa untuk membahas kehalalan vaksin tersebut.

"Sehingga fatwa ulamanya bisa keluar dari majelis ulama dalam dua hari ke depan," kata Budi. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya