Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Baznas Dukung Pemerintah Hadapi Pandemi Covid-19

M. Ilham Ramadhan Avisena
10/3/2021 18:20
Baznas Dukung Pemerintah Hadapi Pandemi Covid-19
Petugas memeriksa warga saat pengobatan gratis yang digelar Baznas di Dukuh Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (3/2/2021)(ANTARA/YUSUF NUGROHO)

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memiliki misi untuk mendukung pemerintah dalam menangani dampak pandemi covid-19. Dukungan itu diberikan melalui penyaluran dana zakat kepada masyarakat yang berhak menerima dan turut terimbas pandemi.

"Kita ingin membantu pemerintah dalam menangani dampak pandemi covid-19. Kita sedih karena sangat banyak PHK sekarang, perusahaan tutup, anak sekolah kesulitan dalam pembiayaan dan banyak lagi lainnya," imbuh Pimpinan Baznas Muhammad Nadratuzzaman Hosen saat melakukan audiensi dengan Media Indonesia secara virtual, Rabu (10/3).

"Satu musibah covid ini bisa merusak tatanan sosial. Tapi tahun lalu pembayar zakat tidak turun, tapi malah naik. Ini menandakan masyarakat saling membantu," sambungnya.

Baca juga: Guru Honorer Berusia 40 tahun Dapat Afirmasi Seleksi Guru PPPK

Berdasarkan data Baznas, pengumpulan dana zakat selalu mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Tercatat dana sebanyak Rp3,65 triliun berhasil dikumpulkan di 2015; Rp5,0 triliun di 2016; Rp6,22 triliun di 2017; Rp8,11 triliun di 2018; dan Rp10,22 triliun di 2019.

Sedangkan penyaluran di 2015 sebesar Rp2,24 triliun; 2016 Rp2,93 triliun; 2017 Rp4,86 triliun; 2018 Rp6,80 triliun; dan penyaluran di 2019 mencapai Rp8,72 triliun.

Nadra, sapaan karib Nadratuzzaman bilang, peningkatan dari tahun ke tahun tersebut sejatinya tidak sebesar potensi yang ada. "Potensinya (pengumpulan) itu mencapai Rp230 triliun, jadi ini belum ada sampai 5%, masih kecil sekali," terangnya.

"Bisa dibayangkan kalau literasi zakat meningkat, bila dana bisa terkumpul Rp50 triliun saja, banyak yang akan kami bisa kerjakan untuk pemberdayaan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan dampak lain dari pandemi," jelas Nadra.

Dia menjelaskan, tugas Baznas sebetulnya mirip dengan bank yakni sebagai intermediary. Penghimpunan dana dan menyalurkannya kepada penerima zakat menjadi pembeda antara penghimpun zakat dan bank.

Oleh karenanya, pertanggungjawaban atas dana yang dihimpun oleh Baznas menjadi penting. Itu membutuhkan akuntabilitas dan transparansi agar masyarakat bisa mengetahui penggunaan uang yang terkumpul.

Hal itu selaras dengan visi Baznas yang ingin menjadi lembaga filantropi islam terpercaya, kuat dan modern. Visi itu memiliki tujuan besar untuk mengikis jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di Tanah Air.

Melalui pengumpulan dan penyaluran dana zakat, persoalan kemiskinan dinilai dapat tersentuh. Apalagi Baznas juga tidak ekslusif hanya untuk masyarakat muslim.

"Baznas tidak ekslusif untuk umat islam saja, kami ingin menghilangkan dikotomi itu. Saat kami membantu kami tidak bertanya apa agama mereka. Persoalan kemanusiaan menjadi yang utama dalam kegiatan kami," pungkas Nadra. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik