Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
POLEMIK hilangnya frase agama dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN) 2020-2035 terus bergulir. Pegiat pendidikan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) M Nur Rizal mengusulkan perlu ditegaskan ulang soal frase agama ini dengan takaran seimbang.
"Frase agama yang minim di dalam Peta Jalan Pendidikan memang perlu ditegaskan ulang dengan takaran yang seimbang, agar kita tidak terjebak menjadi negara agama maupun seperti meninggalkannya karena mau tidak mau negara ini dibangun atas bangunan nilai-nilai agama dan nasionalisme, seperti yang tercantum dalam konstitusi UUD 1945,” kata Rizal, sapaan akrab dosen Universitas Gajah Mada (UGM) ini, Senin (8/3).
Menurut Rizal, agama harus menjadi salah satu pijakan atau landasan dalam menata kembali arah pendidikan ke depan. Nilai-nilai agama itu, lanjut dia, perlu diterjemahkan ke dalam operasionalisasi pendidikan, seperti penanaman budi pekerti, akhlak mulia, manusia yang lil maslahatin atau memecahkan problem masyarakat agar agama tidak dimaknai secara sempit yang justru membuat sekat antar pemeluk agama yang berbeda di Indonesia.
Caranya, ungkap Rizal, operasionalisasi ini harus menjadi penekanan tujuan utama peta jalan pendidikan dengan mengubah paradigma pendidikan dari penyeragaman dan penguasaan konten akademik ke penalaran kritis dan empati sosial sehingga anak didik kedepan dapat kompetitif sekaligus menjaga keharmonisan sosial serta kebermaknaan hidup dirinya.
"Orientasi pendidikan yang baru ini akan mengarahkan anak didik ke pencapaian kebahagiaan hidup serta minat bakat dan potensi siswa yang berbeda," ujarnya.
Dikatakan, orientasi ini sejalan dengan laporan terbaru OECD 2020 bahwa pendidikan global lebih diarahkan ke wellbeing yakni orang yang mampu melakukan aksi dengan berani mengambil tanggungjawab, refleksi atau rekonsiliasi untuk mengatasi dilema atau gesekan sosial serta melakukan antisipasi membuat nilai-nilai baru yang kritis dan kreatif. (OL-15)
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Kemenag Pastikan Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu
Rumah Pendidikan menyediakan layanan spesifik bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, Ruang Murid, Ruang Bahasa, hingga Ruang Sekolah.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) bukan masa perpeloncoan atau masa senioritas
Sementara itu Kepala SDN Kertasari 3, Sofia Widawaty, menjelaskan bahwa kini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 18 siswa aktif.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved