Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DALAM rangka memperingati Hari Gizi Nasional, diselenggarakannya Festival Isi Piringku untuk anak usia 4-6 tahun yang dilakukan secara daring bertajuk “Membangun Generasi Sehat Melalui Edukasi Gizi seimbang Sejak Dini”.
Di festival yang diselenggarakan Danone Indonesia, ribuan guru, orangtua, dan anak tentang pentingnya gizi seimbang sejak dini sebagai salah satu langkah penting pencegahan stunting.
Berdasarkan angka Riskesdas 2018, proporsi anak dengan status gizi pendek atau sangat pendek (stunting) sekitar 30.8%, masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dianjurkan WHO di bawah 20%.
Tingkat kemiskinan yang melonjak 10,7%-11,6% selama pandemi maupun perkiraan tambahan 5 juta penduduk miskin baru berpotensi menghambat akses anak-anak terhadap konsumsi pangan sesuai gizi seimbang.
Ditambah lagi, edukasi gizi seimbang di sekolah maupun di rumah menjadi tidak optimal semasa pandemi. Jika kondisi ini tidak segera ditangani bersama, maka akan dapat berdampak buruk bagi negara, bukan hanya terhadap kualias SDM namun juga ekonomi.
Dalam keterangan pers, Senin (1/3), Direktur Gizi Masyarakat, Kemenkes, Dr. Dhian Dipo, SKM., MA, mengatakan pencegahan stunting masih menjadi fokus, pemerintah telah membuat strategi dengan berbagai program untuk menurunkan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024.
“Kemenkes menyambut baik inisiatif pihak swasta dalam upaya mencegah stunting di Indonesia, seperti sosialisasi program kampanye edukasi Isi Piringku,” jelasnhya.
“Edukasi gizi menjadi sangat penting karena diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pemahaman ibu dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang bergizi seimbang yang divisualisasikan dalam Isi Peringku untuk sekali makan,” kata Dhian Dipo.
Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., Ketua Tim Penyusun buku Isi Piringku 4-6 tahun dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, “Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi orang tua maupun guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dalam membiasakan konsumsi pangan sesuai gizi seimbang pada anak, terlebih di masa pandemi dimana anak cepat merasa bosan di rumah”.
“Salah satunya adalah melalui Festival Isi Piringku ini maupun program ‘Isi Piringku’ yang bertujuan untuk mengedukasi orang tua, anak-anak, serta guru PAUD,” ujarnya.
Ir. Harris Iskandar, Ph.D., Widya Prada Ahli Utama, Kemendikbud mengatakan, “Kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang memiliki peran penting dalam menunjang kualitas pendidikan anak di usia dini seperti di usia PAUD, terutama dalam masa pembelajaran jarak jauh (PJJ).”
“Adanya Pedoman Gizi Isi Piringku dapat menjadi salah satu solusi untuk mengedukasi masyarakat terkait aturan porsi dan jenis makanan apa saja yang dibutuhkan si kecil,” tuturnya.
Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia mengatakan, sebagai mitra pemerintah dalam program penanggulangan stunting, Danone Indonesia membangun pengetahuan mendalam tentang kebiasaan makan dan minum bergizi seimbang melalui pembuatan buku panduan, pelatihan guru PAUD dan orang tua, maupun kegiatan edukatif untuk anak di rumah.
“Diharapkan melalui kegiatan ini, para orang tua tetap bisa memberikan pemenuhan gizi seimbang kepada anak agar daya tahan tubuh dan tumbuh kembang optimal, terutama di tengah masa pandemi ini,” jelas Karyanto Wibowo. (Nik/OL-09)
Latihan fisik ringan selama 5 menit terbukti membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara alami.
Tak hanya untuk mengembangkan adonan, baking soda juga bermanfaat untuk kesehatan dan kebersihan. Simak cara pakainya dan efek sampingnya.
Sejak dahulu, rumput laut telah menjadi primadona dalam bidang kesehatan, industri, dan kuliner berkat kandungan gizinya yang melimpah.
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
Menjaga kebugaran kini telah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved