Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DUA hari sebelum peringatan World Whale Day, Minggu (21/2), kawasan selat Madura digegerkan dengan kematian massal paus yang teridentifikasi sebagai paus pilot sirip pendek atau Short fin pilot whale (Globicephala macrorhynchus) di perairan Bangkalan.
Petugas BKSDA melakukan evakuasi hampir 12 jam. Sebanyak 49 paus pilot tersebut mati dan dikuburkan secara massal di dekat lokasi kejadian dengan bantuan alat berat. Pemantauan dengan drone juga dilakukan. Melalui foto udara, didapatkan fakta sebanyak 52 paus mati, sementara hanya ada 1 paus yang masih hidup.
Peneliti sekaligus Wakil Dekan Penelitian, Publikasi, Kolaborasi, dan Relasi Publik Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK UNAIR) Dr Eng Sapto Andriyono, menyebutkan, sekawanan paus pilot tersebut diduga mati karena empat hal.
1. Faktor La Nina dan El Nino
Pertama, cuaca ekstrim yang terjadi beberapa minggu terakhir, berupa La Nina yang menyebabkan badai di kawasan selatan pulau Jawa atau Samudera Hindia.
“Fenomena alam La Nina dan El Nino juga memungkinkan perubahan magnetik di laut. Perubahan itu dapat berpotensi mengubah sistem sonar pada paus,” ungkap dosen mata kuliah biologi laut tersebut, dilansir dari laman Unair, Senin (1/3).
Dengan asumsi fenomena alam itu, sekawanan paus pilot bermigrasi ke wilayah yang lebih tenang dan berusaha berteduh dari kondisi badai laut di kawasan ini. Namun, dugaan disorientasi ke wilayah yang semakin dangkal menyebabkan sekawanan paus justru berenang ke arah perairaan selat Madura yang lebih dangkal.
Kejadian serupa terjadi pada Juni 2016. Menurut Sapto, kejadian tersebut sangat mungin terjadi dengan kondisi yang sama dengan kasus di Bangkalan. Namun, sekawanan paus pilot itu mengarah ke selatan selat Madura, hingga akhirnya merapat di Perairan Probolinggo. Dari kasus saat itu, dilaporkan 10 paus mati dari kawanan paus yang berjumlah 32 ekor.
2. Tingkah Laku, Umur dan Penyakit
Selain cuaca, Sapto menegaskan bahwa kematian paus memiliki beragam aspek yang masih perlu mendapatkan kajian secara mendalam. Baik dari sisi habitat tempat hidupnya, behavior-nya yang hidup dalam kelompok, maupun kemungkinan penyakit pada paus Alpha (pemimpin) yang menyebabkan anggota kelompok paus tersebut ikut mati. ”Ini kami juga terus meneliti terkait itu,” katanya
3. Pencemaran di Laut
Masalah pencemaran di daratan serta banyaknya pencemaran sampah plastik yang terus meningkat juga menyebabkan kualitas perairan pesisir laut semakin menurun. Di sisi lain, paus melakukan migrasi ke daerah itu dalam rangka mencari kawasan yang tenang dan aman.
“Dengan kondisi sedimentasi yang tinggi dan pencemaran domestik berupa sampah dan plastik yang juga tersebar,ini menjadikan tingkat stres paus-paus yang terdampar sangat tinggi,” sebutnya.
4. Aktivitas Manusia
Sapto juga mengomentari beberapa video amatir yang tersebar di sejumlah media online. Terlihat masyarakat yang tengah asyik berfoto-foto dan bahkan menaiki paus yang dalam kondisi yang semakin stres.
Menurutnya, kesadaran masyarakat terkait ekosistem laut perlu menjadi perhatian dan kajian ke depan. Terutama terkait dengan pengetahuan terhadap biota dan ekosistem laut. Fenomena itu juga menjadi kesempatan untuk melakukan evaluasi dalam upaya kampanye ekosistem laut ke depan.
“Belum lagi warga yang berkerumun di sekitar ikan paus yang mencoba memberikan pembasahan, namun kemungkinan dilakukan pada bagian dekat blow hole (Lubang pernapasan terletak berdekatan dengan bagian depan kepala dan condong ke kiri, Red). Ini malah menyebabkan mamalia laut stres akibat sulit bernafas,” katanya.
Berkaca dalam peristiwa ini, Sapto menyatakan, upaya perbaikan kualitas lingkungan laut masih menjadi tugas besar bagi kita bersama. “Intinya, mari kita memperbaiki lingkungan laut sekaligus menjaga keanekaragaman hayati laut Indonesia,” pesannya. (H-2)
Dengan nuansa sea shore yang estetik, Anda dapat duduk santai sambil menikmati melihat anjing laut berenang, makan dan berputar-putar seolah ia mengajak Anda bermain.
Ia menjelaskan, jasa konsultan itu termasuk dalam sayembara desain untuk merevitalisasi kawasan Taman Margasatwa Ragunan dengan total hadiah Rp1 miliar.
CORONAVIRUS disease (covid-19) mulai berimbas pada pendanaan pengelolaan kebun binatang (KB).
Taman Margasatwa Ragunan telah lebih dulu ditutup karena dampak Covid-19 yakni pada 16 maret 2020.
"Besok (17/5) hari Minggu jam 10, bisa lihat Harimau Sumatera. Melalui live streaming di akun instragram @ragunanzoo,"
Wisata virtual bersama satwa Ragunan digelar secara langsung (live) di Instagram @ragunanzoo
Tercatat sukarelawan Rumania membantu pemerintah Moldova, sementara sukarelawan Rusia membantu kelompok Cossack.
Sebelumnya mereka bertiga pernah bertugas menjadi tenaga medis di Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta.
Saat ini, kesehatan gigi dan mulut masih menjadi problematika serius karena minimnya edukasi dan pengetahuan masyarakat.
Aplikasi berbasis pengobatan tradisional-herbal itu menggandeng mitra dari penyehat tradisional (battra), pijat, akupuntur, pengobatan alternatif lainnya dan klinik obat herbal.
Virus akan semakim cepat menyebar saat cuaca lembab dan dingin.
Secara umum, manuskrip itu membahas perihal khazanah pengobatan tradisional Melayu, jenis penyakit, ramuan, dan tatacara pembuatan hingga konsumsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved