Pemberdayaan Peran Perempuan Bisa Lewat Batik 

Mediaindonesia.com
18/2/2021 16:48
Pemberdayaan Peran Perempuan Bisa Lewat Batik 
Mengangkat peran pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui industri dan kerajinan batik.(Ist)

PEMBERDAYAAN peran perempuan perlu diaktualisasikan dengan berbagai kegiatan. Hal ini penting agar pendekatan pembangunan bisa dinikmati oleh kaum perempuan.

Apalagi, saat ini distribusi hasil pembangunan dipandang belum merata dan berkontribusi terhadap timbulnya ketidaksetaraan gender (gender gap) di Indonesia.

Ini misalnya terlihat pada salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kesenjangan yakni gender related development index (GDI-kesetaraan gender) yang masih rendah. Indikator itu berpengaruh pada capaian indeks pembangunan manusia (IPM).

IPM Indonesia kini berada pada pringkat ke-111 dari 177 negara. Adapun GDI Indonesia di peringkat 80 dari 144 negara. Pada level ASEAN, baik IPM dan GDI Indonesia berada di urutan 7 dari 10 negara, bahkan masih berada di bawah Vietnam.

"Karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan perempuan dan laki-laki mendapat manfaat yang sama dari pembangunan," ujar Founder Batik Menoor, Eva Noor, dalam keterangannya, Kamis (18/2).

Eva melanjutkan sebagai bagian upaya membantu pemerintah meningkatkan pemberdayaan perempuan, Batik Menoor awalnya mengundang figur para perempuan yang dianggap berhasil dari berbagai kalangan dan concern pada perkembangan dan perdayaan perempuan Indonesia.

Bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta dukungan negara sahabat, pihaknya tadinya bakal menggelar event fashion show pada pertengahan 2020. Sayangnya, akibat pandemi Covid-19 dan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), ajang tersebut dibatalkan.

Rencananya pada gelaran tersebut akan menampilkan koleksi batik Menoor hasil rancangan para desainer sekolah fashion INIFD Jakarta. Dengan tema Woman Empowerment, pihaknya ingin mengangkat peran pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, khususnya di daerah-daerah yang memiliki industri dan kerajinan batik.

“Kebanyakan para pengrajin batik itu perempuan. Peminat batikpun kaum perempuan. Untuk itu, Menoor mencoba mengangkat potensi potensi daerah pembatik, agar mendapat perhatian khusus dari sisi wawasan pengetahuan dan akses, serta mereka dapat berkembang dan dapat memberi kontribusi  ekonomi pada daerahnya lewat pendapatan asli daerah (PAD),” jelas Eva.

Menurut Eva, potensi daerah untuk kerajinan batik sangat besar. Namun perlu inovasi agar pasar batik terus tumbuh dan bergairah. "Karena itu, 

Menoor terus berusaha membantu pengrajin batik dari aspek pengetahuan dan teknologi agar memiliki inovasi pada usaha batik. Dari sisi pasar, kami bekerja sama pada instansi terkait agar pengrajin batik di daerah pun memiliki akses pembiayaan," pungkas Eva. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya