Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP dan dokter dari RSCM mengatakan kanker lambung tidak terjadi secara mendadak.
Kanker lambung disebabkan karena adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam lambung lalu menjadi tumor. Biasanya secara perlahan, tumor itu akan berkembang menjadi kanker selama bertahun-tahun.
Prof. Aru mengatakan kanker lambung muncul tanpa disadari karena gejala yang muncul sulit terdeteksi sehingga banyak yang mengira penyakit tersebut timbul secara mendadak. "Kanker itu munculnya tidak dalam waktu singkat, kanker payudara, usus besar, paru semua itungannya 10-20 tahun," kata Prof. Aru dalam webinar "Gaya Hidup Masa Kini: Waspada Kanker Lambung Mengintai Anda!" pada Rabu (10/2).
Lambung adalah organ tubuh yang memiliki rongga besar. Jika terdapat keluhan seperti nyeri uluhati atau sakit pada perut, rata-rata orang akan menganggapnya seperti sakit maag biasa. "Karena lambung adalah rongga yang besar sering kali tidak membuat keluhan sampai dia mengganggu karena menimbulkan nyeri berlebihan atau karena menyumbat atau berdarah," ujar Prof. Aru.
"Kalau pasien datang sudah muntah darah biasanya itu sudah menyebar tapi bukan tumornya muncul mendadak mungkin sudah berjalan 10-15 tahun," imbuhnya.
Sangat penting bagi masyarakat untuk memahami gejala dari kanker lambung. Jika merasakan nafsu makan yang menurun, sakit uluhati, sakit perut terus-menurus, anemia, mual, berat badan turun, muntah dengan atau tanpa darah sebaiknya segera memeriksakan diri pada ahli.
Sementara itu, Prof. Aru membantah bahwa penyakit maag dapat menyebabkan kematian. Menurutnya, kematian mendadak disebabkan oleh penyakit jantung. "Karena serangan jantung gejalanya persis seperti sakit maag, terus sakit uluhati kemudian mati mendadak. Sakit maag tidak bikin meninggal," kata Prof. Aru. (Ant/OL-12)
Di tengah perjuangan melawan kanker, kekuatan bukan hanya berasal dari terapi medis, tetapi juga dari dukungan emosional dan hubungan yang bermakna dengan komunikasi empatik.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Kurang tidur menyebabkan kerusakan DNA, melemahnya kekebalan tubuh, meningkatnya peradangan, dan terganggunya ritme sirkadian, yang semuanya bekerja sama membantu sel kanker.
Wanita di India alami kanker yang datang dari kebiasaannya bekerja terlalu keras dengan minim istirahat hingga membuatnya stres.
Vaksin kanker berbasis mRNA menunjukkan hasil luar biasa pada uji coba tikus. Vaksin ini mampu mengecilkan bahkan menghilangkan tumor.
Faktor genetik, lingkungan, hingga gaya hidup turut memengaruhi kemungkinan seseorang mengidap kanker usus besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved