Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Luhut Sebut 70 Juta Orang Divaksin pada Pertengahan 2021

M Ilham Ramadhan Avisena
03/2/2021 12:24
Luhut Sebut 70 Juta Orang Divaksin pada Pertengahan 2021
Vaksinasi(ANTARA FOTO/Stenly Pontolawokang)

PEMERINTAH menargetkan sebanyak 70 juta orang Indonesia divaksinasi pada pertengahan tahun 2021. Itu diharapkan dapat terjadi guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) untuk menekan penyebaran pandemi covid-19 di Indonesia.

"Semoga kami bisa memvaksinasi 60 juta sampai 70 juta orang di pertengahan tahun ini dan bisa memicu herd immunity di Maret atau April 2022," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Mandiri Investment Forum 2021 secara daring, Rabu (3/2).

Dia mengatakan saat ini hampir satu juta tenaga kesehatan telah divaksin dan itu akan terus bertambah. Tenaga kesehatan merupakan prioritas pertama dalam program vaksinasi.

Pemerintah sedianya menargetkan untuk memvaksinasi 181 juta orang hingga akhir 2021. Jangka waktu penyelesaian itu merupakan permintaan Presiden Joko Widodo untuk mempersingkat waktu vaksinasi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan dalam program vaksinasi terdapat tiga persoalan yang perlu ditangani.

Pertama ialah ketersediaan vaksin, kedua distribusi vaksin dan ketiga ialah vaksinasi itu sendiri. Persoalan pertama, kata Budi, berhasil diatasi pemerintah dengan mengamankan sejumlah dosis dari beberapa penghasil vaksin.

Baca juga: KPK Pastikan Awasi Program Vaksinasi Covid-19

Menyangkut distribusi, vaksin harus dikirimkan ke seluruh wilayah Indonesia yang mencakup hampir 13 ribu pulau. Belum lagi pengiriman vaksin tidak sama dengan pengiriman barang logistik normal, karena harus dijaga dalam suhu tertentu.

"Untuk mendistribusikan vaksin covid-19 ini ukurannya akan jauh lebih besar. Itu juga alasan bahwa kami bekerja dengan sektor swasta untuk membantu kami, mendistribusikan vaksin tambahan di seluruh negeri," ungkap Budi.

Persoalan ketiga mengenai vaksinasi berkenaan dengan masa kekebalan vaksin yang tidak diketahui kapasitasnya. Oleh karenanya, pemerintah juga perlu menggandakan dosis vaksin covid tersebut.

Apalagi saat ini, di beberapa negara berkembang varian jenis baru yang dinilai berbahaya. Pemerintah juga mengembangkan kapasitas laboratorium di Tanah Air.

"Kami telah membangun jaringan laboratorium yang dapat melakukan kapasitas pengurutan genom di Indonesia untuk mengidentifikasi apakah ada jenis virus baru, yang masuk ke negara," imbuh Budi.

"Saya ingin menekankan pada pilar diagnostik, yaitu pelacakan pengujian dan isolasi. Di situlah kita perlu membangun kemampuan yang sangat kuat. Dan kemampuan ini juga akan dibutuhkan di masa depan untuk pandemi berikutnya. Jadi tidak hanya untuk pandemi saat ini tetapi juga untuk pandemi berikutnya kami ingin melakukannya," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik