Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ada Pembatasan, Pengelola Khawatir Wisata Candi akan Mati

Insi Nantika Jelita
02/2/2021 18:33
Ada Pembatasan, Pengelola Khawatir Wisata Candi akan Mati
Wisatawan mengunjungi Kompleks Taman Wisata Candi Ratu Boko di Prambanan, Sleman, Yogyakarta.(Antara/Hendra Nurdiyansyah)

PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) mengungkapkan sepinya kunjungan wisatawan di tengah pembatasan aktivitas sosial masyarakat.

Direktur Utama PT TWC Edy Setijono khawatir tempat wisata candi akan mati seiring minimnya pengunjung di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali

"Hal yang kita khawatirkan adalah suasana wisata ini mati. Kalau sudah mati sangat sulit bagi pelaku untuk kembali lagi beroperasi dengan optimal setelah pandemi covid-19," ujar Edy dalam laman resmi BUMN, Selasa (2/2).

Pihaknya tetap membuka destinasi wisata yang dikelola, seperti Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Selain itu, tambah Edy, sejumlah restoran, seperti Manohara Resto dan Rama Shinta Resto, tetap beroperasi dengan protokol kesehatan ketat.

Baca juga: 3M, Hal Sederhana yang Masih Sulit Diterapkan Masyarakat

"Hal ini demi menjaga suasana pariwisata tetap hidup. Meskipun produktivitasnya tidak sama seperti kondisi semula. Hal ini juga menjaga agar bisnis sertaan yang ada di sekitar Prambanan dan Borobudur tetap hidup," imbuh Edy.

Perseroan masih optimistis terhadap potensi sektor pariwisata di masa mendatang. Wisatawan lokal yang berasal dari golongan kelas menengah dan korporasi, dinilainya sebagai harapan agar industri di sektor pariwisata tetap berjalan. 

"Kita akan mengejar ke arah itu. Dibutuhkan dorongan agar kelas menengah Indonesia, serta korporasi di dalam negeri, untuk mengeluarkan uangnya ke destinasi kita," pungkasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya