Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PENYAKIT Kusta menghiasi perjalanan panjang peradaban umat manusia. Hal itu juga tercatat di dalam buku-buku sejarah dan kisah-kisah kitab suci. Dunia belum sepenuhnya terbebas dari Kusta. Pada 2017 Kementerian Kesehatan mendata, di seluruh Indonesia terdapat 15.910 penyandang kusta, data ini menempatkan Indonesia di urutan ketiga penyandang kusta terbanyak di dunia.
Minimnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit ini menyebabkan banyak orang lalai dalam mengantisipasi. Selain itu mereka juga sering mengkaitkan kusta dengan berbagai mitos. Salah satunya kepercayaan masyarakat Rerebe, GayoLues, Aceh yang meyakini jika penyakit kusta merupakan karma memakan hewan yang dikeramatkan.
Di sanalah seorang penyandang kusta bernama Jumali yang bertahun-tahun harus tinggal di gubuk tua berpisah dengan istri dan keluarganya yang jauh dari permukiman warga. Sanksi sosial harus ia terima akibat penyakit kusta yang dideritanya.
“Kaki mulai dari lutut hingga ke bawah seperti sudah mati rasa, di bagian tangan juga seperti sudah mati rasa, kadang ada kesemutan,” tutur Jamali saat diperiksa oleh tenaga medis setempat yang datang ke pondoknya.
Bagi Jamali meski tubuhnya sudah renta dan tak lagi sempurna, dia masih memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarganya. Apalagi saat ini sang istri terbaring sakit di rumah. Untuk menyambung hidup dirinya membuat gula aren dan menjualnya.
“Kalau setiap ke masjid dan salat jumat orang-orang selalu menghindar, seperti takut tapi ya saya juga takut sebenarnya,” ungkap Jamali lagi.
Minggu terakhir di Januari adalah peringatan hari kusta sedunia. Eagle Institute Indonesia mempersembahkan film ini sebagai refleksi kemanusiaan bahwasanya penyandang kusta adalah manusia yang tidak boleh menjadi terasing, mereka membutuhkan uluran tangan dan dukungan dari setiap pihak untuk bangkit merayakan kehidupan bersama.
Cerita Jamali ini dirangkum dalam film dokumenter berjudul Kutukan Tak Bertuan yang akan tayang dalam program Melihat Indonesia pada Minggu, 31 Januari 2021 pukul 08.30 di Metro TV
Kemenkes mengingatkan masyarakat agar siaga terhadap berbagai penyakit yang bisa muncul saat peralihan musim seperti saat ini, salah satunya demam berdarah dengue atau DBD
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV Aries Fadhilah secara simbolis menyerahkan paket bantuan di tiga yayasan sekitar Kantor Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Selasa (19/3)
Adapun paket seragam terdiri baju sekolah, baju pramuka, celana atau rok, sepatu, tas, dan peralatan keperluan sekolah lainnya dengan kisaran harga Rp1,2 juta per paket.
Rektor universitas berkontribusi nyata sebagai motor penggerak utama prestasi dan inovasi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Saat ini jenazah yang ditemukan di kawasan Bacan Timur, Halmahera Selatan itu masih dalam proses identifikasi.
Diharapkan kerja sama Metro TV dan Alamtri terus terjalin sebagai bentuk kepedulian yang nyata untuk mengurangi angka putus sekolah
METRO TV kembali berkolaborasi dengan Adaro Group melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri atau YABN dengan melaksanakan program Satu Seragam Sejuta Harapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved