Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEIRING dengan perkembangan zaman, teknologi di bidang kesehatan pun selalu berinovasi. Salah satunya adalah dengan prosedur terapi sel gen untuk mengetahui secara pasti penyebab dari terjadinya suatu penyakit, termasuk kanker.
Terapi sel dan gen adalah terapi yang pertama kalinya menawarkan kemungkinan untuk menyasar dan mengatasi akar permasalahan dari penyakit. Sehingga ada opsi untuk kondisi yang dianggap tidak dapat disembuhkan. Bisa juga kondisi di mana standar layanan pengobatan yang ada hanya dapat menangani gejala yang timbul pada tingkatan derajat yang berbeda-beda.
“Terapi sel dan gen berpotensi memberikan dampak signifikan bagi hidup pasien, mengubah cara pengobatan dari mengobati gejala, menjadi pendekatan kuratif,” ujar Wolfram Carius, Executive VP and Head of Cell and Gene Therapy Bayer dalam rilisnya.
Terapi gen merupakan salah satu teknik pengobatan dengan target DNA terutama untuk keganasan dan penyakit genetik yang diturunkan. Seluruh organ tubuh dapat menjadi sasaran terapi gen. Pendekatan terapi gen secara umum dilakukan melalui gene restoration, gene augmentation, genecorrection, dan gene inhibition.
Terapi ini melibatkan transfer asam nukleat berupa DNA ke sel embrionik maupun somatik pasien sehingga gen tersebut memiliki efek pengobatan terhadap penyakit pasien. Gen fungsional yang ditransfer berperan menggantikan fungsi gen abnormal yang menyebabkan penyakit tertentu.
Disebutkan bahwa terapi gen dapat dilakukan pada sel embrional (germ line gene therapy) maupun sel somatik (somatic cells gene therapy) pada pasien secara in vivo maupun ex vivo. Penyisipan gen pada terapi ini menggunakan vektor virus maupun nonvirus.
Kanker merupakan salah satu penyakit yang memungkinkan dilakukannya terapi gen, terkait dengan adanya abnormalitas gen penyebab proliferasi sel yang tidak terkontrol.
Dari beberapa penelitian yang ada, terapi gen dengan virus menunjukkan toleransi yang baik dan secara parsial efektif dalam penyusutan tumor. "Terjadi peningkatan waktu kelangsungan hidup pada pasien," tulis Cindy Aprillianie Wijaya dan Muchtaridi Muchtari dari Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran dalam artikel berjudul Pengobatan Kanker melalui Metode Gen Terapi yang diterbitkan di laman jurnal.unpad.ac.id/farmaka pada 2017 lalu.
Keberhasilan terapi gen salah satunya tergantung pada efektifitas transfer gen yang dilakukan dan ekspresi gen fungsional. Gen fungsional yang telah tertransfer selanjutnya harus diekspresikan dengan baik sehingga terapi dapat berhasil. (Ant/H-2)
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Jambu biji mengandung sejumlah nutrisi yang bisa mengatasi atau membantu permasalahan kesehatan.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Studi menemukan bahwa 93% pasien memiliki variasi genetik yang mempengaruhi respons mereka terhadap obat-obatan
Bagi masyarakat yang memiliki keturunan kanker payudara, disarankan untuk melakukan pemeriksaan gen.
Asa Ren memanfaatkan teknologi genomic sequencing dan bioinformatikanya untuk membantu mendeteksi seseorang dengan kecenderungan CdLS.
HEMOFILIA merupakan penyakit gangguan pembekuan darah genetik yang disebabkan oleh kurangnya faktor pembekuan darah dalam tubuh yang bisa menimbulkan disabilitas atau kecacatan.
Deteksi dini Talasemia, bertujuan untuk mencegah komplikasi serta untuk mengidentifikasi carrier daan penyandang Talasemia.
Sindrom Bohring-Opitz yang diperingati pada 6 April setiap tahunnya merupakan sindrom genetik langka tak banyak dikenal masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved