Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PRESIDEN Joko Widodo memaklumi tekanan besar yang ditopang di pundak Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib sebagai penyuntik vaksin covid-19 pertama di Indonesia.
"Apa lagi ini yang disuntik presiden dan disiarkan secara langsung di TV-TV. Jadi mungkin beliau, Prof. dr. Abdul Muthalib, sedikit agak gemetar dan saya lihat memang," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1).
Namun, kepala negara sepenuhnya percaya kepada Abdul Muthalib yang juga menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu. Jokowi pun merasa tidak sakit sama sekali ketika ditusukkan jarum suntik berisi vaksin Sinovac.
"Beliau ini kan dokter yang sudah sangat berpengalaman dan handal. Jadi waktu disuntik tidak terasa sakit sama sekali," ucapnya.
Baca juga : Kemenkes : Baru 71 Ribu Nakes Lakukan Regitrasi Vaksinasi
Vaksinasi tentu bukan hal baru bagi Jokowi.
Ia mengaku terakhir kali menerima vaksinasi ketika hendak melaksanakan haji.
"Pas mau haji itu ada suntik untuk meningitis dan flu," tuturnya. (OL-7)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved