Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 9 - 11 Januari 2021.
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan 6 - 28 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 5 - 25 knot," kata Kepala Bidang Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana dalam keterangannya, Jumat (8/1).
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, Perairan utara Pulau Sabang, Perairan Kepulauan Nias - Kepulauan Mentawai, Laut Natuna utara dan Perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna.
Berdasarkan pantauan BMKG, perairan dengan gelombang sedang 1.25 - 2.50 m berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian tengah, Perairan Aceh, Perairan timur Kepulauan Simeulue - Kepulauan Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Perairan selatan Bali - Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas - Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Perairan Pulau Sawu - P. Rotte - Kupang, Samudra Hindia selatan NTT, Perairan timur Kepulauan Lingga, Perairan utara Pulau Bangka - Belitung.
Selat Karimata, Laut Jawa bagian barat dan tengah, Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Perairan timur Kep. Sitaro, Perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku, Perairan Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua barat - Papua, Samudra Pasifik utara Papua barat - Papua.
Baca juga : Menkes Antisipasi Potensi Pasar Gelap Vaksin Covid-19
Sementara area perairan dengan gelombang tinggi 2.50 - 4.0 m berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Perairan utara P. Sabang, Perairan barat Kep. Simeulue - Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau Enggano Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa - NTB, Laut Natuna, Perairan utara Singkawang, Perairan timur Kep. Bintan, Samudra Pasifik utara Halmahera.
"Untuk gelombang sangat tinggi 4.0 - 6.0 m berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna," sebutnya
Sementara potensi gelombang ekstrem lebih dari 6.0 m berpeluang terjadi di Laut Natuna utara.
Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (OL-2)
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
OMC merupakan bentuk mitigasi proaktif dan antisipasi dari pemerintah daerah. Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG terdapat potensi peningkatan curah hujan di pertengahan Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 19 Agustus 2025. Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi mengalami cuaca ekstrem.
Masyarakat DKI Jakarta diimbau untuk waspada dengan cuaca pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 18 Agustus 2025.
Bibit siklon Tropis 91W terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan minimum 1003 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut dan berpotensi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved