Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Tiga Dosen IPB University Meninggal Dunia

Dede Susianti
06/1/2021 22:14
Tiga Dosen IPB University Meninggal Dunia
Sejumlah warga berfoto di lapangan Kampus IPB Baranangsiang, beberapa waktu lalu.(ANTARA/Arif Firmansyah)

TIGA dosen IPB University meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Mereka ialahDr Kiagus Dahlan pada Senin (4/1) serta Dr Mukjizat Kawaroe dan Prof Dr Kukuh Murtilaksono pada Selasa (5/1). Salah satu dosen yang meninggal dunia tersebut karena positif covid-19.

"Salah satu dari ketiga dosen tersebut sebelum meninggal dunia sempat dirawat di rumah sakit karena positif covid-19," kata Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti melalui pernyataan tertulis yang diterima di Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/1) malam.

Ia menjelaskan Kiagus Dahlan ialah dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Mukjizat Kawaroe dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan Prof Dr Kukuh Murtilaksono dosen di Fakultas Pertanian (Faperta).

"Rasa duka mendalam kami sampaikan untuk keluarga almarhum dan almarhumah. Doa terbaik kami semoga amal ibadah beliau bertiga diterima di sisi Allah subhanahu wa taala dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya," katanya.

Disebutkannya, Kiagus Dahlan merupakan sosok dosen dan peneliti yang aktif menghasilkan karya-karya penelitian. Salah satu hasil penelitiannya yaitu mengembangkan biomaterial keramik kalsium fosfat berbahan dasar limbah cangkang telur untuk keperluan filler gigi, khususnya guna penumbuhan tulang alveolar gigi. Ini telah dikembangkan tricalcium phosphate (TCP) yang karakteristiknya sama dengan produk impor.

Mukjizat Kawaroe merupakan ahli Biologi Laut IPB University. Ragam penelitian dilakukannya terkait dengan ekotipologi mangrove dan lamun, biologi reproduksi hewan laut, biodiversitas dan konservasi laut, rehabilitasi dan pengelolaan ekosistem mangrove dan lamun.

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Bioprospeksi Kelautan di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB University. Dia memiliki tekad keras untuk mewujudkan biofuel dari mikroalga.

Ia melakukan penelitian dan uji coba perbanyakan mikroalga dengan racepond di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Hasilnya, dari 80 ton kultur mirkoalga dari jenis Nannochloropsis sp dapat menghasilkan 22 kilogram bubuk mikroalga dan dapat diubah menjadi dua liter biodiesel.

Kukuh Murtilaksono ialah pakar konservasi tanah dan air serta pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Alumnus doktor University of the Philippine at Los Banos ini banyak melakukan riset dengan melibatkan keilmuan fisika tanah, kimia fisik koloid tanah, sumber daya fisik wilayah, kebijakan pengelolaan DAS, serta mitigasi bencana kerusakan lahan.

Pada 2013, dia dikukuhkan sebagai Guru Besar IPB University dengan judul orasi Penyelarasan Implementasi Pengelolaan DAS di Indonesia. Sejumlah jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Ketua Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan (ITSL) Faperta IPB University tahun 2005-2009, Ketua Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia, serta anggota Dewan Guru Besar (DGB) IPB University. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya