Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Menkes Pastikan Kesiapan RS Tangani Vaksinasi

Ferdian Ananda Majni
02/1/2021 15:45
Menkes Pastikan Kesiapan RS Tangani Vaksinasi
TARGET VAKSINASI: Baliho sosialisasi manfaat vaksinasi terpampang di pinggir jalan raya di Jakarta. Pemerintah tengah menyiapkan vaksinasi.(MI/ Andri Widiyanto)

RANGKAIAN inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Rumah Sakit oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berlanjut dengan mengunjungi RS Hasan Sadikin, Bandung Jawa Barat. Kunjungan tersebut dalam rangka melihat kesiapan RSHS dalam pelaksanaan vaksinasi sekaligus penanganan covid-19 terutama pasca libur Natal dan Tahun Baru.

Di hadapan jajaran direksi RSHS, Menkes Budi menyampaikan bahwa vaksinasi covid-19 tahap pertama akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan serta petugas pelayanan publik. Pada tahap kedua untuk masyarakat rentan di daerah dengan risiko penularan tinggi dan masyarakat lainnya dengan pendekatan kluster serta ketersediaan vaksin. Untuk itu, ia ingin memastikan seluruh RS siap melakukan penyuntikan vaksin.

Budi menjelaskan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) pemerintah telah berkomitmen menyiapkan sebanyak 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk Indonesia. Sesuai dengan standar dari WHO, nantinya setiap penduduk akan dilakukan dua kali penyuntikan. “Kami menyiapkan buffer stock sebanyak 15%, jadi total yang kita butuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin,” kata Budi dalam keterangannya, Sabtu (2/1)

Pengadaan dan pembelian vaksin oleh pemerintah berasal dari 5 jalur yakni empat produsen berasal dari bilateral yaitu Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika, AstraZeneca dari Swiss-Inggris dan satu berasal dari multilateral yakni COVAX/GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHO dan CEPI.

Komunikasi terus dilakukan secara intens, mengingat saat ini vaksin menjadi komoditas yang paling diperebutkan oleh seluruh negara di dunia. “Karena memang ini belum ada barangnya, kita harus siap-siap. Jadi ada isu kemanusiaan disini, itu sebabnya kita agresif mencari vaksin, meski vaksinnya belum terbukti kita sudah DP duluan. Kenapa? Karena nanti kita ngak kebagian,” terang Menkes.

Pihaknya berharap vaksin-vaksin tersebut segera tiba di Indonesia, sehingga bisa segera dilakukan penyuntikan bagi 181 juta penduduk Indonesia terutama bagi para tenaga kesehatan yang selama 10 bulan ini telah berjuang di garda terdepan penanganan covid-19.

Menkes pun berpesan agar di tengah kabar baik kedatangan vaksin covid-19 di Indonesia, protokol kesehatan 3M terus ditegakkan oleh masyarakat tanpa terkecuali, sebab itu merupakan kunci untuk memutus rantai penularan virus korona.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya