Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pemerintah Amankan 50 Juta Vaksin Astrazeneca dan Novovax

Suryani Wandari Putri Pertiwi
30/12/2020 19:11
Pemerintah Amankan 50 Juta Vaksin Astrazeneca dan Novovax
Menlu Retno Marsudi(Dok KPCPEN)

PEMERINTAH Indonesia menandatangani kesepakatan pembelian vaksin dari Astrazeneca dan Novovax yang masing-masing berjumlah 50 juta dosis. Hal ini dikatakan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Penandatanganan pengamanan supply dari Astra Zeneca dan Novavax telah kita lakukan hari ini. Dari track multilateral, diplomasi kita terus bekerja, berkomunikasi dan berkoordinasi dengan WHO, GAVI dan lain-lain," ujar Retno Marsudi dalam konferensi pers yang dilakukan bersama Bio Farma dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), Rabu (30/12).

Penandatangan peningkatan supplay komitmen letter vaksin Novavax ini dilakukan antara Indofarma dengan Novavax yang mana telah dilakukan penandatanganan oleh Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto.

Sementara itu, perjanjian pembelian untuk penyediaan vaksin Astra Zeneca dilakukan dengan pihak Bio Farma yakni oleh Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir. Penandatangana keduanya telah dilakukan dan disaksikan oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, Wakil Menteri 1 BUMN dan Kepala Badan POM, hari ini.

Menlu Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang telah mengamankan vaksin untuk keperluan dalam negeri.

"Sebagai bentuk dan wujud tanggung jawab Indonesia kepada dunia, maka Indonesia telah berkontribusi melalui CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) untuk pengadaan vaksin dunia," jelasnya.

Menurunya, hal ini menjukan ndonesia tidak hanya memikirkan kebutuhan sendiri, namun juga berkontribusi agar negara lain dapat memperoleh akses vaksin setara.

Ia juga mengatakan, dalam hal mendapatkan vaksin diplomasi diperlukan juga untuk memperlancar pertukaran data scientific yang diperlukan bagi pemberian emergency use authorization.

"Scientific data ini sangat penting artinya dan tidak boleh ditawar. Seperti yang disampaikan Bapak Presiden berkali-kali, bahwa prinsip kehati-hatian harus terus dipegang dan kesehatan atau keselamatan masyarakat adalah prioritas nomor satu," ungkapnya.

Retno juga mengungkap Vaksin Sinovac juga akan tiba lagi di tanah air sebanyak 1,8 juta dosis, Kamis (31/12).

"Insyaalah besok Sinovac tiba 1,8 juta [dosis]. Maka, sudah 3 juta vaksin Sinovac ada di Indonesia," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik