Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Vaksinasi Covid-19 Bertahap dalam Waktu 1-3 bulan

Ferdian Ananda Majni
29/12/2020 19:09
Vaksinasi Covid-19 Bertahap dalam Waktu 1-3 bulan
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin saat simulasi vaksinasi covid-19 di RS Islam, Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.(ANTARA/Moch Asim)

PEMERINTAH akan melakukan pemberian vaksin covid-19 kepada masyarakat secara bertahap, yang dimulai dengan tenaga kesehatan (nakes).

"Tahap pertama yang akan dilakukan yaitu vaksinasi ke tenaga atau petugas kesehatan. Di Indonesia ini ada 1,3 juta orang di 34 provinsi. Rencananya akan dilakukan dalam rentang waktu 1-3 bulan," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Selasa (29/12).

Disampaikan Budi, Presiden Joko Widodo meminta agar vaksinasi dilakukan di seluruh Indonesia. Presiden juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam melakukan vaksinasi ini.

"Ini harus dilakukan di seluruh Indonesia berbarengan karena siapa pun dia tenaga kerja tenaga kesehatan ini, baik dia berlokasi di Aceh, Yogyakarta, maupun Papua, mereka garda terdepan yang paling penting untuk kita menghadapi pandemi covid-19," ujar Budi mengutip arahan Presiden.

Tahap kedua, disampaikan Menkes, akan dilakukan vaksinasi kepada petugas publik yang berjumlah sekitar 17,4 juta orang. Tahap selanjutnya yaitu masyarakat lanjut usia, di atas 60 tahun, yang jumlahnya sekitar 21,5 juta orang. Terakhir, vaksinasi untuk masyarakat umum.

Namun, diungkapkan Budi, diperlukan waktu untuk memastikan bahwa vaksin yang bisa digunakan nanti bisa berlaku untuk usia di atas 60 tahun. Vaksin Sinovac yang diuji klinis di Turki dan Brasil diberikan juga ke kelompok usia di atas 60 tahun. Namun uji klinis tahap 3 vaksin tersebut yang dilakukan di Bandung diberikan kepada masyarakat dengan rentang usia 18-59 tahun.

"Itu sebabnya hasil diskusi kami dengan ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), secara scientific memang disarankan menggunakan vaksin Sinovac sesuai dengan yang diuji klinis tiga di Bandung,” sebut Budi.

Untuk itu, pihaknya sudah berbicara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengoordinasikan hal ini sehingga nanti BPOM melengkapi data sebelum mengambil keputusan akhir mengenai rentang usia yang bisa diberikan vaksin. "Sesudah ada konfirmasi dari BPOM bahwa vaksin ini bisa digunakan di lansia, masuk (vaksinasi) ke lansia," imbuhnya.

Ditambahkan Budi, terdapat empat jenis vaksin yang akan didatangkan ke Indonesia. "Otomatis keragaman itu akan ada. Karena sebagian besar vaksin kita akan datang mungkin sekitar semester kedua atau akhir kuartal kedua 2021, itu sebabnya kita lihat tadi tahapannya lansia kita taruh agak ke belakang karena kita ingin memastikan bahwa semua data scientific mengenai pemberian vaksin ke grup lansia ini BPOM sudah merasa yakin," ujarnya.

Dalam keterangan persnya, Menkes juga menegaskan bahwa vaksinasi akan dimulai sesudah ada persetujuan atau emergency use authorization dari BPOM. Ditambahkannya, BPOM sudah bekerja sama baik dengan Kementerian Kesehatan serta berkomunikasi dengan otoritas di Turki, Brasil, dan Tiongkok.

“Saya percaya BPOM bisa mengambil keputusan yang independen dan berdasarkan pada kaidah ilmiah," pungkas Menkes yang akrab disapa BGS. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya