Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

GeNose Dibanderol Rp62 Juta per Unit

Ilham Pratama
29/12/2020 11:40
GeNose Dibanderol Rp62 Juta per Unit
GeNose mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan.(MI/AGUS UTANTORO)

Alat pendeteksi covid-19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) GeNose siap diedarkan dan dipasarkan setelah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Alat deteksi covid-19 melalui embusan napas tersebut dibanderol dengan harga Rp62 Juta per unit.
 
"Mengenai harga geNose di sini disebutkan Rp62 juta. Ini akan mempercepat deteksi, memperkuat mitigasi risiko penyebaran pandemi dengan testing dan tracing," kata Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro, Senin, (28/12).
 
Menurutnya, harga itu akan sepadan dengan model screening yang ditawarkan GeNose. Utamanya jika melihat kemampuan dan kemudahan yang ditawarkan alat tersebut dalam mendeteksi covid-19.

Baca juga: Bio Farma Pastikan Kualitas Vaksin Terjaga

GeNose memiliki kemampuan screening hingga 100 ribu sampel. Dan alat tersebut bisa di-reset ulang untuk melakukan screening kembali dengan kemampuan yang sama.
 
Untuk sensitivitas mengenali virus, Bambang menyebut GeNose berada di angka 92 persen. Begitu juga dengan kecepatan deteksi yang hanya memakan waktu paling lama lima menit.
 
Adapun yang membuat alat ini menjadi mahal ialah kebutuhan elektrikal dalam mesin GeNose. Sebab tak semua alat elektrikal itu tersedia di dalam negeri.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, data pemeriksaan juga dapat tersimpan dengan baik. Hasil pemeriksaan terhubung ke cloud system.
 
"Jadi sudah ke Internet of Things (IoT) untuk bisa membantu proses tracing dan tracking. Dan ini juga akan membuat nanti pergerakan-pergerakan besar misalnya di bandara, terminal, stasiun, maupun pusat pertokoan, event-event besar, termasuk di kampus, di kantor," jelasnya.
 
Sejak mendapat izin edar pada 24 Desember 2020, beberapa rumah sakit telah menggunakan GeNose. Di antaranya adalah RS Bhayangkara di Yogyakarta, RS dr. Kariadi di Semarang, Rumah Sakit dr. Moewardi Solo, dan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS).
 
Bambang sendiri menargetkan jika pada Februari produksi GeNose sudah mencapai 5.000 unit. Agar alat screening ini lebih masif digunakan di tengah masyarakat. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik