Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menanggapi pernyataan mantan Rektor UGM, Sofian Effendi, dalam sebuah video YouTube yang meragukan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo sebagai lulusan UGM.
UGM secara tegas menyatakan bahwa klaim tersebut tidak sesuai dengan data dan bukti akademik resmi yang dimiliki oleh Fakultas Kehutanan. Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, menyayangkan adanya pihak-pihak yang mendorong Prof. Sofian menyampaikan opini yang keliru dan tidak berdasar.
“Pernyataan tersebut berisiko hukum dan menjadi tanggung jawab pribadi Bapak Sofian Effendi,” ujar Andi, Kamis malam.
UGM menegaskan kembali pernyataan resmi dalam siaran pers tertanggal 15 April 2025 yang menyebutkan bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan UGM. Ia tercatat sebagai mahasiswa dengan nomor 80/34416/KT/1681, memulai studi pada 1980 dan lulus pada 5 November 1985.
“UGM tidak memiliki kaitan dengan konflik antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan Saudara Joko Widodo,” tegasnya.
Sebagai institusi pendidikan tinggi publik, UGM menyatakan tunduk pada peraturan perundang-undangan terkait perlindungan data pribadi dan keterbukaan informasi publik. Karenanya, data pribadi hanya dapat diungkapkan melalui permintaan resmi aparat penegak hukum, sementara data bersifat publik tetap tersedia secara terbuka. (Z-10)
Mantan Rektor UGM, Prof. Sofian Effendi, minta video YouTube soal ijazah Jokowi dihapus. Ia klarifikasi dan tarik pernyataan yang sempat terekam.
PIhak UGM menyayangkan pihak yang mengiring opini soal pernyataan Mantan Rektor UGM Prof Sofian Effendi soal ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Hasil penelitian tim Universitas Gadjah Mada, menunjukkan murraya sumatrana atau kemuning jawa ternyata menjadi agen rahasia yang dapat menyebarkan penyakit yang mematikan bagi jeruk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved